Simulasi Soal TKA SMA: Ekonomi, Sejarah, Sosiologi & Geografi
Yuk, kita sama-sama kerjakan simulasi soal TKA SMA untuk mata pelajaran pilihan jurusan IPS, yaitu Ekonomi, Sejarah, Sosiologi, dan Geografi di artikel ini!
—
Tes Kemampuan Akademik (TKA) rencananya akan menggantikan UN atau Asesmen Nasional di tahun ajaran baru ini. Namun, berbeda dengan UN, hasil TKA tidak digunakan sebagai standar kelulusan, melainkan sebagai indikator seleksi ke jenjang pendidikan berikutnya, loh.
Nah, seperti apa sih soal-soal TKA nantinya? Yuk, kita simak dulu beberapa contoh prediksi soal TKA SMA untuk mata pelajaran pilihan jurusan IPS, yaitu Ekonomi, Sejarah, Sosiologi, dan Geografi berikut ini!
Baca Juga: Simulasi Soal TKA SMA: Bahasa Indonesia, Inggris & Matematika
EKONOMI
Materi: Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
Submateri: Kelangkaan, Biaya Peluang, dan Kegiatan Ekonomi
Bentuk Soal: Pilihan Ganda Kompleks (PGK)
1. Kota Maju sedang menghadapi masalah serius terkait kelangkaan air bersih akibat musim kemarau panjang selama 5 bulan berturut- turut. Data dari Dinas Lingkungan Hidup menunjukkan:
- Ketersediaan air bersih turun 25% dibanding tahun sebelumnya.
- Konsumsi air per kapita justru meningkat sebesar 10% karena pertumbuhan penduduk dan aktivitas ekonomi.
- Sebagian besar rumah tangga masih menggunakan metode pengambilan air konvensional.
- Infrastruktur penyediaan air saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat secara optimal.
Pemerintah kota mempertimbangkan beberapa opsi solusi untuk jangka pendek dan menengah:
- Membatasi penggunaan air dan menaikkan tarif air untuk mendorong masyarakat menghemat penggunaan.
- Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya konservasi dan penggunaan teknologi hemat air.
- Membangun fasilitas pengolahan air bersih baru namun memerlukan waktu dan biaya besar.
Berdasarkan informasi tersebut, manakah solusi yang sebaiknya diterapkan dan dievaluasi oleh pemerintah untuk mengatasi kelangkaan air bersih di Kota Maju?
Pilihlah jawaban yang benar! Jawaban benar lebih dari satu.
☐ Pembatasan penggunaan air dan peningkatan tarif menjadi salah satu cara untuk mengendalikan permintaan air secara langsung.
☐ Mengedukasi masyarakat tentang konservasi air dapat membantu menurunkan konsumsi air jangka panjang.
☐ Membangun fasilitas baru adalah solusi terbaik dan paling cepat untuk mengatasi kelangkaan air saat ini.
☐ Pemerintah perlu melakukan evaluasi berkala terhadap efektivitas kebijakan pengendalian penggunaan air.
☐ Pendekatan teknologi hemat air tidak tepat karena masyarakat belum terbiasa menggunakannya.
Kunci Jawaban: 1, 2, dan 4
Pembahasan:
Dalam menghadapi kelangkaan air:
- Gunakan kombinasi kebijakan jangka pendek (pembatasan dan tarif) dan jangka panjang (edukasi dan evaluasi).
- Hindari solusi yang butuh waktu lama jika masalahnya mendesak. Jangan menolak teknologi baru, justru perlu dikenalkan secara bertahap.
Pernyataan 1 benar, karena membatasi pemakaian dan menaikkan tarif adalah bentuk kebijakan pengendalian permintaan, yang efektif untuk jangka pendek.
Pernyataan 2 benar, Edukasi mendorong perubahan perilaku. Jika masyarakat sadar pentingnya konservasi, penggunaan air bisa lebih bijak secara berkelanjutan.
Pernyataan 3 salah, Meskipun dibutuhkan dalam jangka panjang, membangun fasilitas baru tidak cepat. Proses ini memakan waktu, dana, dan perencanaan teknis. Tidak cocok untuk solusi darurat.
Pernyataan 4 benar, kebijakan publik harus dievaluasi secara berkala agar bisa diperbaiki jika tidak efektif.
Pernyataan 5 salah, Justru karena belum terbiasa, maka pendekatan ini perlu diperkenalkan dan dibiasakan lewat edukasi & insentif. Menolak teknologi hanya karena belum familiar adalah pendekatan yang tidak solutif.
Baca Juga: Hubungan Kelangkaan dengan Permintaan dan Penawaran
Materi: Ekonomi Mikro dan Makro
Submateri: Ketenagakerjaan
Bentuk Soal: Pilihan Ganda Kompleks (PGK)
2. Pengangguran merupakan salah satu permasalahan krusial yang terjadi di Indonesia. Beberapa wilayah dengan Tingkat pengangguran tertinggi berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2024 di antaranya Provinsi Jawa Barat (6.75%), Banten (6.68%), Papua (6.48%), Papua Barat Daya (6.48%), dan Kepulauan Riau (6.39%). Pengangguran terjadi disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya terdapat kesenjangan antara keterampilan pencari kerja dengan kebutuhan pasar, keterbatasan lapangan kerja serta faktor ekonomi makro.
Manakah solusi yang dapat diterapkan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut?
Tentukan Benar atau Salah untuk setiap pernyataan berikut!
Solusi | Benar | Salah |
Peningkatan upah bagi tenaga kerja. | ||
Mendorong investasi daerah melalui insentif dan kemudahan izin. | ||
Menyediakan akses pembiayaan, pelatihan, dan pendampingan bagi pelaku UMKM. |
Kunci Jawaban: Salah, Benar, Benar
Pembahasan:
Untuk menyelesaikan masalah pengangguran, solusi yang fokus pada penciptaan lapangan kerja baru dan peningkatan keterampilan jauh lebih efektif dibanding sekadar menaikkan upah. Kombinasi antara investasi dan penguatan UMKM mampu mengatasi pengangguran baik dari sisi formal maupun informal.
Solusi | Benar | Salah |
Peningkatan upah bagi tenaga kerja. | √ | |
Mendorong investasi daerah melalui insentif dan kemudahan izin. | √ | |
Menyediakan akses pembiayaan, pelatihan, dan pendampingan bagi pelaku UMKM. | √ |
Pernyataan 1 salah, Menaikkan upah tidak secara langsung menyelesaikan pengangguran. Bahkan bisa berisiko membuat pengusaha enggan merekrut pekerja baru karena biaya tenaga kerja menjadi lebih mahal. Solusi ini lebih cocok untuk isu kesejahteraan tenaga kerja, bukan pengurangan pengangguran.
Pernyataan 2 benar, Ini merupakan langkah strategis. Investasi membuka lapangan kerja baru, terutama di daerah-daerah dengan pengangguran tinggi. Insentif pajak dan penyederhanaan izin dapat menarik investor dan mendorong pertumbuhan sektor industri dan jasa lokal.
Pernyataan 3 benar, UMKM menyerap banyak tenaga kerja, sehingga pelatihan dan pembiayaan mengurangi pengangguran struktural dan terbuka.
Materi: Ekonomi Mikro dan Makro
Submateri: Bank Sentral dan Kebijakan Moneter
Bentuk Soal: Pilihan Ganda Kompleks (PGK)
3. Pada akhir tahun 2024, inflasi di Indonesia mulai menunjukkan tren peningkatan yang cukup signifikan. Untuk merespons hal tersebut, Bank Indonesia memutuskan menaikkan suku bunga acuan (BI Rate). Kebijakan ini diambil agar masyarakat mengurangi konsumsi dan menahan laju inflasi. Berdasarkan ilustrasi di atas, Bank Indonesia sedang menjalankan fungsi sebagai ….
- Penyelamat likuiditas bank
- Pengawasan sistem keuangan
- Penjaga stabilitas sistem pembayaran
- Pelaksana kebijakan moneter
- Pengelola cadangan devisa
Kunci Jawaban: D
Pembahasan:
BI Rate adalah suku bunga acuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk mengarahkan suku bunga pasar dan mengendalikan inflasi.
Apa fungsi Bank Indonesia dalam konteks ini?
Bank Indonesia menjalankan fungsi sebagai pelaksana kebijakan moneter, yaitu mengatur jumlah uang beredar dan stabilitas harga melalui instrumen seperti:
- BI Rate (suku bunga acuan)
- Operasi pasar terbuka
- Giro wajib minimum
Mengapa pilihan lain tidak tepat?
- Opsi A Penyelamat likuiditas bank → konteksnya kalau ada bank yang hampir kolaps atau kekurangan dana.
- Opsi B Pengawasan sistem keuangan → soal ini fokus pada inflasi, bukan sistem kelembagaan.
- Opsi C Penjaga stabilitas sistem pembayaran → lebih ke transaksi antar bank, e-money, QRIS, dsb.
- Opsi E Pengelola cadangan devisa → berkaitan dengan perdagangan internasional dan nilai tukar, bukan inflasi domestik.
Jadi, jawaban yang tepat adalah D.
Baca Juga: Bank Sentral: Pengertian, Sejarah, Tugas & Wewenang
SEJARAH
Materi: Pengantar Ilmu Sejarah
Submateri: Konsep Dasar Sejarah
Bentuk Soal: Pilihan Ganda Kompleks (PGK)
1. Sejarawan R. Moh. Ali mendefinisikan sejarah sebagai ilmu yang menyelidiki perkembangan mengenai peristiwa dan kejadian di masa lampau. Berdasarkan pengertian tersebut, apa ciri utama sejarah sebagai ilmu?
- Disusun berdasarkan kesaksian lisan dari para pelaku sejarah.
- Mengkaji peristiwa masa lalu secara sistematis dan berdasarkan bukti.
- Menyelidiki perubahan dan kesinambungan tradisi dalam masyarakat.
- Mempelajari semua peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau.
- Menyusun narasi tentang kejadian di masa lalu berdasarkan imajinasi.
Kunci Jawaban: B
Pembahasan:
Pengertian sejarah menurut R. Moh. Ali sebagai ilmu yang menyelidiki perkembangan peristiwa masa lampau menunjukkan bahwa sejarah memiliki metode dan sistematika layaknya ilmu pengetahuan lainnya.
Ciri utama sejarah sebagai ilmu terletak pada pendekatan sistematis dan pembuktian berdasarkan fakta (evidence-based). Maka, jawaban yang paling tepat adalah B. Mengkaji peristiwa masa lalu secara sistematis dan berdasarkan bukti.
Ini mencerminkan bahwa sejarah tidak sekadar menceritakan masa lalu, tetapi menyusunnya melalui tahapan ilmiah seperti heuristik (pengumpulan sumber), verifikasi (kritik sumber), interpretasi, dan historiografi (penulisan sejarah). Dengan demikian, sejarah memiliki ciri objektivitas, rasionalitas, dan keterujian sebagaimana ilmu lainnya. Adapun pilihan jawaban lainnya kurang tepat karena tidak mencerminkan sifat ilmiah sejarah secara menyeluruh.
- A: Disusun berdasarkan kesaksian lisan dari para pelaku sejarah → Ini hanya salah satu jenis sumber sejarah (sumber lisan), bukan ciri utama sejarah sebagai ilmu. Sejarah tidak hanya mengandalkan kesaksian lisan, melainkan juga bukti tertulis, visual, artefak, dan sebagainya.
- C: Menyelidiki perubahan dan kesinambungan tradisi dalam masyarakat → Pernyataan ini benar secara umum sebagai bagian kajian sejarah, tetapi tidak menegaskan ciri ilmu, yaitu sistematis dan berbasis bukti.
- D: Mempelajari semua peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau → Ini keliru karena sejarah tidak mempelajari semua peristiwa, hanya peristiwa penting, bermakna, dan memiliki dampak (signifikan), yang dapat dibuktikan dengan sumber.
- E: Menyusun narasi tentang kejadian di masa lalu berdasarkan imajinasi → Ini justru bertentangan dengan prinsip sejarah sebagai ilmu karena imajinasi tidak dapat dijadikan dasar ilmiah. Penyusunan narasi sejarah harus didasarkan pada fakta, bukan rekaan atau imajinasi.
Tips Menjawab Soal
1. Tandai kata kunci dalam soal
Fokus pada frasa seperti “sejarah sebagai ilmu” dan “R. Moh. Ali”. Ini menandakan kamu harus mencari jawaban yang mencerminkan sifat ilmiah sejarah menurut seorang sejarawan.
2. Ingat karakteristik sejarah sebagai ilmu
Sejarah sebagai ilmu memiliki ciri utama seperti:
- Menggunakan metode ilmiah
- Disusun secara sistematis
- Berdasarkan fakta dan bukti sejarah (evidence)
- Mencari kebenaran obyektif
3. Waspadai opsi yang terlihat benar tapi menyesatkan
Misalnya:
- “Menyusun narasi berdasarkan imajinasi” tampak kreatif, tapi tidak ilmiah.
- “Disusun dari kesaksian lisan” adalah salah satu sumber, tapi bukan ciri utama ilmu.
- “Mempelajari semua peristiwa masa lalu” terlalu luas dan tidak sistematis.
4. Cari jawaban yang menunjukkan metode dan sistematika
Dalam soal ini, opsi “Mengkaji peristiwa masa lalu secara sistematis dan berdasarkan bukti” paling tepat karena memenuhi syarat sejarah sebagai ilmu: sistematis dan berbasis data.
5. Evaluasi semua opsi, bukan langsung memilih yang tampak benar
Sering kali soal seperti ini menyisipkan beberapa pilihan yang kelihatannya benar, tapi tidak menjawab esensi pertanyaannya. Bandingkan antar pilihan untuk memastikan mana yang paling ilmiah.
Baca Juga: Simulasi Soal TKA SMA: Fisika, Kimia & Biologi
Materi: Periode Kerajaan Hindu-Buddha dan Islam
Submateri: Kehidupan Religi, Budaya, Politik, dan Ekonomi Masyarakat di Nusantara pada Masa Kerajaan Islam
Bentuk Soal: Pilihan Ganda Kompleks (PGK)
2. Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia, seperti Demak, Aceh, Mataram Islam, dan Ternate-Tidore, telah memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan budaya masyarakat. Pengaruh tersebut tidak hanya tampak dalam sistem pemerintahan dan arsitektur, tetapi juga dalam tradisi, seni pertunjukan, dan upacara keagamaan yang masih dilestarikan hingga kini. Beberapa tradisi dan kesenian yang berkembang pada masa kerajaan Islam tetap hidup sebagai warisan budaya yang terus dipertahankan oleh masyarakat.
Manakah yang merupakan peninggalan budaya dari masa kerajaan Islam yang masih berlanjut di masa kini?
Pilihlah jawaban yang benar! Jawaban benar lebih dari satu.
- Upacara Kasada
- Tradisi Sekaten
- Tradisi Tabuik
- Wayang Topeng Malangan
- Tari Reog Ponorogo
Kunci Jawaban: 2 dan 3
Pembahasan:
Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia tidak hanya memainkan peran politik, tetapi juga sangat berpengaruh terhadap kebudayaan masyarakat. Tradisi seperti Sekaten yang berasal dari Kerajaan Demak merupakan upacara yang dilakukan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Sekaten merupakan wujud akulturasi antara nilai-nilai Islam dengan budaya Jawa, yang melibatkan musik gamelan, pasar malam, dan pembacaan syair keagamaan. Selain itu, Tradisi Tabuik yang berkembang di Sumatera Barat, khususnya di Pariaman, merupakan peringatan atas wafatnya cucu Nabi Muhammad, Hasan dan Husein, yang menampilkan nilai-nilai spiritual serta ekspresi budaya lokal.
Pilihan lain seperti Upacara Kasada, Wayang Topeng Malangan, dan Tari Reog Ponorogo bukanlah peninggalan yang lahir dari pengaruh langsung kerajaan Islam. Upacara Kasada adalah ritual masyarakat Hindu Tengger untuk memuliakan leluhur dan Dewa di Gunung Bromo. Wayang Topeng Malangan merupakan warisan budaya yang berakar dari tradisi Hindu-Buddha di Jawa Timur.
Sementara Reog Ponorogo berasal dari tradisi animisme dan kepercayaan lokal sebelum masuknya Islam, meskipun kemudian mengalami Islamisasi dalam beberapa aspek. Oleh karena itu, hanya pernyataan 2 dan 3 yang sesuai dengan konteks soal sebagai warisan budaya yang berasal dari masa kerajaan Islam.
Tips Menjawab Soal
1. Pahami kata kunci soal: Fokus pada frasa “peninggalan budaya dari masa kerajaan Islam yang masih berlanjut di masa kini”. Ini menuntut kamu memahami asal-usul budaya dan keterkaitan dengan Islam.
2. Kenali ciri khas budaya Islam: Budaya dari masa kerajaan Islam biasanya mengandung unsur:
- Perayaan keagamaan Islam (misal: Maulid Nabi, Asyura)
- Tradisi dakwah atau syiar agama
- Seni pertunjukan yang sudah diislamkan (wayang, musik, tarian)
- Arsitektur masjid, makam wali, dll
3. Telusuri asal tradisi:
Jika tidak tahu pasti, cermati nama dan lokasinya, lalu hubungkan dengan sejarah Islam di wilayah tersebut:
Contoh: Sekaten → Demak (kerajaan Islam), Tabuik → Asyura (Islam Syiah).
4. Eliminasi pilihan non-relevan:
- Tradisi Hindu-Buddha (misal: Kasada dari Tengger)
- Tradisi animisme yang belum mengalami proses islamisasi
5. Gunakan pendekatan logis dan geografis: Tradisi di wilayah kuat pengaruh Islam (Aceh, Demak, Sumatera Barat) kemungkinan besar merupakan warisan budaya Islam.
Baca Juga: 13 Kerajaan Maritim Hindu-Buddha di Nusantara
Materi: Perlawanan terhadap Bangsa Eropa
Submateri: Perlawanan terhadap Bangsa Eropa Sebelum Abad ke-20
Bentuk Soal: Pilihan Ganda Kompleks (PGK)
3. Sultan Hasanuddin merupakan salah satu penguasa lokal yang tidak mau tunduk pada monopoli dagang VOC sehingga menimbulkan konflik bersenjata selama beberapa tahun. Pada akhirnya VOC berhasil memaksa Sultan Hasanuddin untuk melakukan perundingan di Bongaya pada 18 November 1667. Isi perjanjian tersebut membatasi wilayah kekuasaan Kesultanan Gowa dan memperkuat kedudukan VOC.
Pilihlah Tepat atau Tidak Tepat pada pernyataan berikut yang menggambarkan kondisi konflik GOWA dengan VOC!
Kondisi Konflik Gowa dengan VOC | Benar | Salah |
VOC berusaha melemahkan Gowa karena posisinya yang strategis dalam perdagangan di kawasan timur kepulauan Nusantara. | ||
Sultan Hasanuddin bersedia menandatangani Perjanjian Bongaya untuk memperoleh konsesi dagang yang lebih luas. | ||
Perjanjian Bongaya memperkuat kedudukan VOC dalam monopoli perdagangan di Nusantara. |
Kunci Jawaban: Tepat, Tidak Tepat, Tepat
Pembahasan:
Konflik antara Kesultanan Gowa dan VOC merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah perlawanan terhadap dominasi kolonial di wilayah timur Indonesia. Kesultanan Gowa, yang dipimpin oleh Sultan Hasanuddin, dikenal sebagai kekuatan maritim yang tangguh dan memiliki posisi strategis dalam jalur perdagangan di kawasan timur Nusantara.
Hal ini menjadikan VOC merasa terancam dan berusaha melemahkan kekuasaan Gowa agar dapat memonopoli perdagangan rempah-rempah. Pernyataan pertama dalam soal tersebut adalah tepat, karena VOC memang ingin menguasai wilayah strategis Gowa demi kepentingan dagang dan kekuasaan politik di kawasan timur Indonesia.
Pernyataan kedua adalah tidak tepat karena Sultan Hasanuddin tidak bersedia menandatangani Perjanjian Bongaya untuk mendapatkan konsesi dagang, melainkan karena terpaksa setelah Gowa mengalami kekalahan dalam perang melawan VOC. Penandatanganan perjanjian tersebut merupakan bentuk tekanan politik dan militer VOC yang membuat posisi Sultan Hasanuddin semakin sulit.
Adapun pernyataan ketiga adalah tepat, sebab isi Perjanjian Bongaya jelas menunjukkan adanya pembatasan wilayah kekuasaan Gowa dan pemberian hak monopoli perdagangan kepada VOC. Dengan demikian, perjanjian ini memperkuat cengkeraman VOC dalam bidang ekonomi dan politik di kawasan timur Nusantara.
Tips Menjawab Soal
- Baca Peristiwa Sejarahnya Secara Menyeluruh
Pahami latar belakang, tokoh, dan hasil dari konflik antara Kesultanan Gowa dan VOC. Pengetahuan konteks seperti Sultan Hasanuddin, Perjanjian Bongaya, dan monopoli dagang VOC akan sangat membantu menilai kebenaran pernyataan. Contoh: Ingat bahwa Sultan Hasanuddin menandatangani Perjanjian Bongaya karena kalah perang, bukan untuk keuntungan dagang.
- Periksa Kata Kunci dalam Pernyataan
Cermati kata-kata seperti: monopoli dagang, konsesi dagang, strategis, memperkuat kedudukan, dsb. Kata kunci ini bisa menjadi petunjuk penting untuk menentukan apakah pernyataan sesuai dengan fakta sejarah. Contoh: “Memperoleh konsesi dagang” adalah frasa yang tidak sesuai dengan kondisi terpaksa saat penandatanganan perjanjian.
- Cocokkan Pernyataan dengan Fakta Sejarah
Bandingkan setiap pernyataan dengan pengetahuan faktual yang kamu miliki. Jika ada bagian yang bertentangan dengan peristiwa sejarah atau menyesatkan meski terdengar benar secara umum, maka pernyataan tersebut harus ditandai Tidak Tepat.
- Hati-hati dengan Pernyataan Bernuansa “Menguntungkan” bagi Pihak yang Kalah
Dalam konteks sejarah kolonial, pernyataan yang menunjukkan tokoh pribumi “mendapat keuntungan besar” dari perjanjian dengan VOC biasanya perlu dicurigai. Perjanjian umumnya dibuat dalam kondisi tertekan dan merugikan pihak lokal.
- Latih Diri dengan Soal Serupa
Semakin sering kamu latihan soal bertipe benar/tidak benar berbasis sumber sejarah, semakin cepat kamu dapat mengenali pola dan penipuan informasi dalam pernyataan soal.
SOSIOLOGI
Materi: Hubungan dan Gejala Sosial
Submateri: Ragam Gejala Sosial
Bentuk Soal: Pilihan Ganda Kompleks (PGK)
1. Anjuran pada infografis tersebut mencerminkan adanya gejala sosial yang timbul akibat penggunaan internet yang tidak terkontrol oleh anak-anak. Manakah dari pernyataan berikut yang paling tepat menggambarkan gejala sosial dalam infografis tersebut!
Tentukan Sesuai atau Tidak Sesuai untuk setiap pernyataan berikut!
Pernyataan | Sesuai | Tidak Sesuai |
Penggunaan internet pada anak perlu diawasi oleh orang tua agar anak tidak mudah terpapar konten negatif. | ||
Pola asuh yang terlalu longgar terhadap penggunaan internet dapat mempengaruhi pembentukan kepribadian anak. | ||
Anak-anak merupakan salah satu kelompok pengguna internet terbesar di Indonesia dan dapat diklasifikasikan berdasarkan jenjang usia. |
Kunci Jawaban: Sesuai, Sesuai, Tidak Sesuai
Pembahasan:
1. “Penggunaan internet pada anak perlu diawasi oleh orang tua agar anak tidak mudah terpapar konten negatif.” – (Sesuai)
Alasan:
Pernyataan ini sangat sesuai dengan isi infografis. Dalam sosiologi, ini menunjukkan peran lembaga keluarga dalam pengawasan sosial primer. Anak-anak, sebagai agen sosialisasi sekunder, belum mampu memilah informasi secara matang. Tanpa pendampingan, mereka rentan menyerap nilai-nilai yang menyimpang dari konten internet (kekerasan, pornografi, ujaran kebencian, dll). Oleh karena itu, orang tua perlu hadir sebagai pengendali sosial informal untuk menjaga perkembangan anak tetap positif.
2. “Pola asuh yang terlalu longgar terhadap penggunaan internet dapat memengaruhi pembentukan kepribadian anak.” – (Sesuai)
Alasan:
Pernyataan ini juga sesuai dengan infografis. Dalam perspektif sosiologi, pola asuh merupakan bagian dari proses sosialisasi, dan jika orang tua terlalu longgar, anak bisa membentuk kepribadian yang tidak seimbang, seperti antisosial, kecanduan digital, atau kurang empati. Infografis menekankan pentingnya kontrol durasi dan kualitas konten, yang jika diabaikan, dapat mengakibatkan gejala sosial berupa penurunan interaksi sosial, gangguan perkembangan bahasa, bahkan gangguan identitas pada anak.
3. “Anak-anak merupakan salah satu kelompok pengguna internet terbesar di Indonesia dan dapat diklasifikasikan berdasarkan jenjang usia.” – (Tidak Sesuai)
Alasan:
Pernyataan ini lebih bersifat data statistik, bukan mencerminkan gejala sosial atau masalah sosial seperti yang diminta dalam soal. Infografis membahas dampak sosial dari penggunaan internet pada anak, bukan tentang sebaran pengguna internet menurut usia. Meski pernyataan ini mungkin benar secara faktual, tidak relevan untuk menggambarkan masalah sosial seperti yang dimaksud dalam pertanyaan.
Kesimpulan konseptual:
Infografis tersebut mencerminkan gejala sosial modern, di mana peran teknologi (dalam hal ini internet) telah memengaruhi pola perilaku, sosialisasi, bahkan perkembangan kepribadian anak. Sosiologi melihat ini sebagai akibat dari perubahan sosial dan budaya digital yang cepat, yang perlu disikapi dengan kebijakan dan kontrol sosial dari keluarga dan masyarakat.
Berikut tips singkat untuk menjawab soal seperti ini:
- Baca infografis dengan teliti. Perhatikan tujuan utamanya: mencegah dampak negatif internet pada anak.
- Pahami kata kunci dalam soal, misalnya: gejala sosial, pengaruh internet, pengasuhan.
- Cocokkan isi pernyataan dengan pesan utama infografis. Kalau pernyataannya fokus ke pengawasan dan dampak sosial, kemungkinan besar sesuai.
Hindari pernyataan yang hanya menyajikan data statistik tanpa menunjukkan masalah sosial.
Materi: Penelitian Sosial
Submateri: Langkah Penelitian Sosial dan Metode Penelitian
Bentuk Soal: Pilihan Ganda Kompleks (PGK)
2. Seorang murid ingin melakukan penelitian sosial sederhana mengenai pengaruh pergaulan sebaya terhadap kelekatan hubungan antar anggota keluarga di kalangan remaja. Ia telah merancang beberapa langkah awal, yaitu:
- Merumuskan masalah: Apakah terdapat hubungan antara pergaulan sebaya dengan kelekatan hubungan antar anggota keluarga?
- Menyusun pertanyaan terbuka sebanyak sepuluh butir untuk menggali pengalaman responden.
- Mengolah jawaban informan menjadi bentuk angka dan menganalisisnya dengan aplikasi statistik.
Berdasarkan langkah-langkah tersebut, manakah pernyataan yang tepat untuk menyempurnakan penelitian tersebut?
Pilihlah jawaban yang benar! Jawaban benar lebih dari satu.
- Peneliti perlu memperjelas rumusan masalah agar sesuai dengan pengalaman sosial remaja dalam berinteraksi dengan keluarga dan teman sebaya.
- Peneliti perlu mengubah jenis pertanyaan menjadi pertanyaan tertutup agar data lebih mudah dianalisis secara statistik.
- Peneliti perlu menyesuaikan kembali isi penelitian agar tidak terlalu rumit dan tetap sesuai dengan kemampuan.
- Peneliti perlu menentukan jenis dan jumlah sampel terlebih dahulu sebelum menyusun instrumen pengumpulan data.
- Peneliti sebaiknya menggunakan metode observasi partisipatif untuk menggantikan instrumen pertanyaan terbuka.
Kunci Jawaban: 1, 2, dan 4
Pembahasan:
Soal ini menguji pemahaman siswa tentang langkah-langkah dalam penelitian sosial, terutama dalam membedakan kesesuaian metode dengan tujuan penelitian. Peneliti dalam kasus tersebut berupaya mengukur pengaruh (hubungan antar variabel), yang berarti pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif.
Pernyataan 1 – BENAR
Rumusan masalah yang baik harus spesifik, kontekstual, dan bisa diteliti. Dalam kasus ini, rumusan masih terlalu umum. Peneliti sebaiknya memperjelas aspek apa yang dimaksud dari “pergaulan sebaya” dan “kelekatan keluarga” agar bisa mengarahkan instrumen dan analisis yang relevan.
Pernyataan 2 – BENAR
Pertanyaan terbuka cocok untuk pendekatan kualitatif. Tapi karena peneliti ingin mengubah jawaban menjadi angka dan menggunakan aplikasi statistik, maka lebih tepat jika menggunakan pertanyaan tertutup (dengan pilihan jawaban terstruktur), agar bisa dianalisis secara kuantitatif.
Pernyataan 3 – TIDAK SELALU BENAR (PENGECOH)
Pernyataan tersebut terdengar wajar, tetapi terlalu umum dan tidak spesifik terhadap metode atau proses penelitian. Selain itu, menyederhanakan topik tanpa alasan ilmiah bisa mengorbankan validitas. Jadi, ini bukan langkah konkret atau teknis yang dibutuhkan untuk menyempurnakan penelitian.
Pernyataan 4 – BENAR
Langkah ini sangat penting. Peneliti harus tahu siapa yang akan diwawancarai (populasi & sampel) agar bisa membuat instrumen yang sesuai. Misalnya, pertanyaan untuk siswa SMA tentu berbeda dari siswa SMP. Jadi, ini langkah dasar dalam desain penelitian kuantitatif.
Pernyataan 5 – TIDAK TEPAT
Observasi partisipatif cocok untuk penelitian etnografi atau kualitatif mendalam, bukan untuk penelitian yang ingin mengukur hubungan antar variabel dengan statistik. Maka, saran ini tidak sesuai dengan pendekatan dan tujuan penelitian kuantitatif yang dirancang murid tersebut.
Berikut tips singkat untuk menjawab soal seperti ini:
- Periksa dulu pendekatan penelitian: kualitatif atau kuantitatif?
- Cocokkan langkah-langkah dengan pendekatan yang digunakan.
- Hindari jawaban yang terlalu umum, tidak teknis, atau tidak sesuai dengan tujuan awal penelitian.
Baca Juga: Penelitian Sosial: Pengertian, Manfaat, Fungsi, Jenis & Contoh
GEOGRAFI
Materi: Wilayah Tempat Tinggal dan Lingkungan Sekitar (Karakteristik, Keunikan, Persamaan–perbedaan Wilayah)
Submateri: Permasalahan Kewilayahan
Bentuk Soal: Pilihan Ganda Kompleks (PGK)
Perhatikan gambar tangkapan citra satelit berikut!
Berdasarkan tangkapan citra satelit tersebut, seorang kepala daerah mengidentifikasi terdapatnya indikasi banjir pada wilayah yang berbatasan dengan laut.
Berdasarkan informasi tersebut, seorang peneliti akan menindaklanjuti permasalahan tersebut. Rumusan masalah manakah yang tepat?
- Bagaimana pengaruh bencana terhadap perekonomian penduduk?
- Apa saja jenis-jenis bencana alam yang berdampak luas terhadap masyarakat?
- Bagaimana hubungan antara pasang air laut dengan topografi wilayah?
- Mengapa siswa perlu mengetahui pentingnya menjaga lingkungan secara berkelanjutan?
- Bagaimana bentuk mitigasi bencana beserta dengan contohnya yang konkret di sekolah.
Kunci Jawaban: 1 dan 3
Pembahasan:
Dalam menjawab soal seperti ini, penting untuk berpikir secara ilmiah dan kontekstual. Perhatikan dulu gejala atau fenomena yang tampak pada citra, lalu kaitkan dengan rumusan masalah yang bersifat spesifik, dapat diteliti, dan relevan dengan topik yang ditunjukkan. Rumusan masalah yang baik harus fokus pada hubungan sebab-akibat atau kondisi geografis yang bisa diuji lebih lanjut, bukan sekadar opini atau pertanyaan umum.
Pernyataan 1 benar karena banjir akibat pasang laut atau luapan air di wilayah pesisir bisa mengganggu aktivitas ekonomi, terutama pada sektor pertanian, perdagangan, atau transportasi lokal.
Pernyataan 2 salah karena terlalu umum, tidak fokus pada fenomena banjir atau wilayah pesisir yang menjadi pokok masalah dari citra.
Pernyataan 3 benar karena pertanyaan ini langsung berkaitan dengan fenomena yang tampak pada citra, yaitu genangan air di wilayah pesisir. Untuk mengetahui apakah banjir terjadi akibat pasang air laut, penting menganalisis ketinggian wilayah (topografi) dan kedekatannya dengan pantai.
Pernyataan 4 salah karena merupakan pertanyaan edukatif, bukan rumusan masalah penelitian geografi yang akan ditindaklanjuti berdasarkan citra satelit.
Pernyataan 5 salah karena fokusnya pada lingkup sekolah, bukan pada permasalahan wilayah pesisir atau dampak banjir dari citra.
Materi: Proses yang Mempengaruhi Lingkungan Fisik dan Sosial
Submateri: Proses/Fenomena yang Mempengaruhi Lingkungan Fisik
Bentuk Soal: Pilihan Ganda Kompleks (PGK)
2. Danau Bandung purba terbentuk sekitar 125.000 tahun lalu ketika material erupsi Gunung Sunda membendung aliran Sungai Citarum Purba. Kedalaman rata-rata danau Bandung Purba saat itu sekitar 20-30 meter. Peristiwa gempa bumi dan longsor akibat erosi di antara Curug Cukangrahong dan Curug Halimun sekitar 16.000 tahun lalu berakibat air danau ini mengalir ke utara. Dampaknya adalah air danau mulai terkuras kemudian membuat bentang lahan Cekungan Bandung menjadi rawa dan berangsur-angsur mengering. Danau Bandung Purba juga menjadi wilayah yang dihuni oleh manusia sejak lama dengan ditemukan adanya perkakas obsidian yang tersebar di sekitarnya.
Tentukan apakah pernyataan tentang fenomena Bandung Purba terkait aktivitas manusia berikut Benar atau Salah!
Pernyataan | Benar | Salah |
Data menunjukkan bahwa Bandung pernah berada di bawah permukaan air. | ||
Manusia mulai menempati kawasan Danau Bandung Purba setelah mengering. | ||
Manusia mulai mengembangkan pertanian di utara danau. |
Kunci Jawaban: Benar, Benar, Salah
Pembahasan:
Dalam menganalisis teks atau informasi spasial seperti grafik atau narasi geografi, penting untuk memperhatikan urutan waktu, proses terbentuknya suatu fenomena, serta dampak yang ditimbulkan. Dengan memahami kronologi dan hubungan sebab-akibat, kita dapat menarik kesimpulan yang logis mengenai kondisi wilayah pada masa tertentu.
Pernyataan | Benar | Salah |
Data menunjukkan bahwa Bandung pernah berada di bawah permukaan air. | √ | |
Manusia mulai menempati kawasan Danau Bandung Purba setelah mengering. | √ | |
Manusia mulai mengembangkan pertanian di utara danau. | √ |
Pernyataan 1 benar karena grafik dan narasi menjelaskan bahwa sekitar 125.000 SM, erupsi Gunung Sunda menyebabkan terbendungnya aliran Sungai Citarum Purba. Akibatnya terbentuk Danau Bandung Purba dengan kedalaman mencapai 20–30 meter. Artinya, wilayah Bandung memang pernah terendam air (berada di bawah permukaan air).
Pernyataan 2 benar karena narasi menyebutkan bahwa wilayah ini mulai dihuni setelah air danau surut, dengan bukti ditemukannya perkakas obsidian. Ini menunjukkan bahwa pemukiman manusia terjadi setelah danau tidak lagi tergenang sepenuhnya.
Pernyataan 3 salah karena tidak ada informasi dalam grafik maupun narasi yang menyebutkan secara spesifik bahwa pertanian dikembangkan, apalagi secara geografis disebut di utara danau. Informasi ini tidak dapat dibuktikan dari data yang tersedia, jadi pernyataan ini tidak berdasar.
Nah, itulah beberapa prediksi soal TKA SMA untuk mata pelajaran pilihan IPS. Yuk, belajar dan persiapkan dirimu dari sekarang bersama Ruangguru, supaya kamu tidak kaget ketika masuk tahun ajaran baru, lalu langsung bertemu ujian yang sangat penting. Dengan persiapan yang matang, kamu bisa menghadapi TKA dengan lebih percaya diri dan meraih hasil terbaik!
Untuk informasi lebih lanjut mengenai persiapan TKA bersama Ruangguru, kamu bisa meningkatkan kemampuanmu dengan mengerjakan tryout TKA di ruanguji!
Referensi Soal:
Perkaban Nomor 45 Tahun 2025 tentang Kerangka Asesmen Tes Kemampuan Akademik (TKA) Jenjang SMA/MA/Sederajat dan SMK/MAK