Profil Zahran, Peraih Medali Dua Olimpiade Internasional
Zahran, mahasiswa Teknik Dirgantara ITB yang mencuri perhatian di Clash of Champions Season 2 lewat prestasinya di kancah olimpiade internasional. Yuk, kenalan lebih dekat dengan Zahran di artikel ini.
—
Kalau kamu pikir anak teknik itu isinya cuma rumus, hitung-hitungan, coba kenalan dulu sama Zahran. Mahasiswa Teknik Dirgantara ITB ini bukan cuma pernah menjuarai dua olimpiade internasional di bidang Astronomi dan Fisika aja, tapi juga aktif berorganisasi dan sukses melangkah sampai ke ajang COC Season 2.
Uniknya lagi, Zahran bukan tipikal yang suka hafalan. Tapi justru dari situlah kamu bisa belajar satu hal penting, yaitu cara belajar yang efektif nggak harus ikut cara orang lain. Dari mulai membangun kemampuan logika, melihat pola dalam materi, sampai membangun ketahanan mental, semua dilakukannya dengan pendekatan yang personal dan konsisten.
Nah, penasaran kan sama cerita lengkapnya? Di bawah ini kamu bisa baca Q&A eksklusif bareng Zahran, hanya di Blog Ruangguru. Kita kulik mulai dari alasan dia pilih jurusan, perjuangannya di olimpiade internasional, sampai pengalaman ikut COC Season 2 yang nggak kalah seru. Yuk, scroll terus sampai akhir ya!
Baca Juga: Profil Peserta Clash of Champions (COC) Season 2 Batch 1
Yuk, Kenalan Dulu Sama Zahran!
(Sumber: dok. Ruangguru)
Biodata Singkat Zahran
Nama Lengkap
Zahran Nizar Fadhlan
Nama Panggilan
Zahran
Tempat, Tanggal Lahir
Bandung, 11 Mei 2006
Domisili
Bandung
Angkatan Kuliah
2024
Riwayat Pendidikan
- Institut Teknologi Bandung (ITB)
- SMAN 1 Padang
GPA
3.94/4.00
Akun Media Sosial
- Instagram: @zahran_nizar
Prestasi Zahran
- Silver Medal – International Physics Olympiad 2024 in Iran
- Bronze Medal – International Olympiad on Astronomy and Astrophysics 2023 in Poland
Alasan Zahran Memilih Jurusan Teknik Dirgantara & Cerita Aktif Organisasi di ITB
1. Kenapa sih kamu memilih Jurusan Teknik Dirgantara di ITB?
Jawaban:
Karena pengen nyoba gimana rasanya jadi anak teknik hehe. Awalnya aku pengen masuk FMIPA ITB, tapi karena aku rada bosan sama ilmu murni, aku cobain masuk teknik.
Tapi aku pengen masuk teknik yang masih cukup berkaitan dengan ilmu yang aku pelajarin. Karena aku suka Astronomi dan Fisika, aku ambil deh Teknik Dirgantara.
2. Kamu aktif di organisasi kampus enggak, Zahran? Kalau iya, kegiatan apa aja yang kamu ikuti dan apa manfaatnya buat pengembangan diri kamu?
Jawaban:
Aku aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa/UKM. UKM yang aku ikutin ada 2, yaitu UKM Aksantara yang fokus pada kompetisi robot terbang dan UKM URO yang fokus pada kompetisi robot.
Kedua UKM ini ngajarin aku beberapa hal yang tidak pernah aku pelajari di ilmu murni. Di sini aku diajarin dasar-dasar berpikir untuk para engineer seperti bagaimana cara kita merancang suatu produk berdasarkan kebutuhan konsumen.
Selain itu, aku juga diajarin beberapa skill yang berhubungan dengan robotika seperti mendesain PCB, mendesain rangkaian elektronik untuk robot yang memiliki fungsi dan tujuan tertentu, dll.
Baca Juga: Profil Luthfi, Peserta COC Season 2 dari KAIST
Cerita Zahran Tembus Dua Olimpiade Internasional
(Sumber: dok. Instagram Zahran @zahran_nizar)
3. Zahran, kamu kan bisa menang olimpiade internasional di dua bidang yang berbeda, yaitu Astronomi dan Fisika. Apa sih tips belajar di balik transisi itu? Apakah kamu pakai strategi belajar yang sama, seperti saat mengikuti kompetisi Astronomi, atau justru menemukan cara baru saat mendalami Fisika?
Jawaban:
Astronomi dan Fisika sebenernya nggak beda-beda banget. Belajar Astronomi dan Fisika lebih mengutamakan logika daripada hafalan walaupun Astronomi juga ada hafalan sih.
Selagi logika aku jalan, materi Astronomi dan Fisika bisa aku pahamin. Akan tetapi, ada perbedaan cara aku belajar Fisika dan Astronomi.
- Astronomi, adalah ilmu yang berfokus mempelajari bintang dan hal-hal yang berhubungan sama luar angkasa. Untuk mempelajari Astronomi, diperlukan kemampuan logika dan spasial yang bagus. Waktu aku mempelajari Astronomi, aku lebih berfokus pada kemampuan spasial aku, karena dalam menjawab soal Astronomi, aku cenderung untuk membayangkan maksud dari soal tersebut. Contohnya jika kamu berada di Lintang 50° Utara, bagaimana pergerakan bintang di sana. Karena aku tinggal di Indonesia yang berada di Lintang 0° , pastinya aku nggak bisa melihat langsung bagaimana bintang tersebut bergerak. Jadi, aku imajinasikan dalam otak aku seperti apa kira-kira bintang tersebut bergerak kalau aku ada di Lintang 50°. Jadi selama aku belajar Astronomi, aku lebih fokusin ke kemampuan spasial atau simulasi fenomena di otak aku daripada logika/hitungan.
- Fisika, adalah ilmu yang fokus mempelajari perilaku alam melalui persamaan Matematika. Fisika masih cukup sama dengan Astronomi, membutuhkan kemampuan logika dan spasial yang bagus. Akan tetapi, karena Fisika lebih berat pada rumus-rumus dan hitungan, kemampuan logika dan numerik lebih ditekankan di sini. Saat aku pindah/transisi dari Astronomi ke Fisika, aku harus melatih logika dan numerik aku. Dalam Fisika, persamaan-persamaan yang tertulis akan menjelaskan bagaimana perilaku dari alam bekerja. Contohnya dalam Fisika, persamaan Hukum Gravitasi Newton akan menjelaskan bagaimana apel bisa jatuh dari pohon atau bagaimana planet bergerak mengelilingi matahari. Jadi setiap persamaan yang tertulis, aku harus bisa memahami kira-kira persamaan tersebut menjelaskan tentang sifat alam yang bagaimana. Oleh karena itu, saat aku belajar Fisika, aku lebih fokusin kemampuan logika dan hitungan aku daripada spasial.
Dari penjelasan di atas, Fisika dan Astronomi sebenernya nggak beda-beda banget, aku bahkan menemukan hal yang cukup unik terkait hubungan Astronomi dan Fisika.
Dalam Astronomi, kita mengamati perilaku unik dari alam semesta yang terkadang tidak dapat dijelaskan oleh Fisika dengan simpel. Dari pengamatan perilaku alam semesta ini, kita memperoleh persamaan Fisika yang baru yang belum pernah didapatkan sebelumnya.
Hal yang sebaliknya terjadi di Fisika, kita menemukan banyak persamaan untuk mempelajari fenomena alam semesta. Dari banyak persamaan tersebut, seringkali kita menemukan beberapa persamaan yang mengusulkan bahwa alam semesta punya perilaku yang tidak pernah diamati sebelumnya.
Fisika akan memberikan sebuah persamaan yang memprediksi alam semesta, sedangkan Astronomi akan mencari perilaku alam semesta yang diprediksi Fisika. Sebaliknya, Astronomi menemukan sebuah perilaku alam semesta unik yang belum dijelaskan oleh Fisika sebelumnya, sehingga Fisika akan mencari persamaan yang menjelaskan perilaku tersebut.
Bisa dibilang Astronomi dan Fisika memiliki hubungan yang saling komplementer.
4. Ceritain dong gimana sih perjuangan dan struggle kamu selama mengikuti olimpiade internasional, mulai dari persiapan sampai selesai lomba?
Jawaban:
Selama mengikuti olimpiade internasional aku harus belajar dengan sangat rajin selama beberapa bulan, saking rajinnya tiap hari aku bisa belajar sampai jam 2 pagi. Tapi terkadang aku juga harus menyelesaikan beberapa tugas sekolah, jadi rada sedikit terhambat.
Saat aku mengikuti International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA), aku sadar kalau aku belum siap mental buat menghadapi pressure dari soal dan lawan-lawan aku yang keren banget. Jadinya, aku malah sering panikan gitu di setiap sesi lomba.
Setelah IOAA selesai, aku mulai belajar untuk melatih mental agar ke depannya bisa lebih santai mengikuti lomba internasional. Saat aku mengikuti International Physics Olympiad (IPhO), aku udah mempersiapkan mental dan pikiran aku, tapi saat lomba aku masih panikan sih, cuma nggak separah waktu aku ikut IOAA.
Dari kedua lomba tersebut, aku belajar kalau mental yang kuat dan tenang merupakan hal yang krusial dalam sebuah kompetisi, jika mental kamu udah nyerah duluan ya otak kamu juga ikutan nyerah.
Baca Juga: Profil Gwen, Peserta COC Season 2 yang Pernah Jadi Atlet Timnas
Cara Zahran Belajar Efektif dan Menjaga Motivasi Tetap Stabil
5. Kamu sempat bilang kalau kamu punya short-term memory. Nah, gimana caranya kamu bisa tetap belajar efektif sampai akhirnya menang olimpiade, keterima di ITB, bahkan dapet IPK tinggi?
Jawaban:
Aku sih nggak hafal rumus ya, siapa bilang aku hafal rumus Fisika hahaha. Yaaa mungkin beberapa ada yang aku hafal, tapi aku nggak pure menghafal rumus Fisika.
Aku punya memori yang jelek jika disuruh untuk menghafal sesuatu yang sangat acak seperti menghafal lokasi jalan, hafal wajah, nama orang bahkan selebriti, atau hafalan apa pun yang random.
Tapi rumus Fisika dan Astronomi bukanlah hafalan yang random, mereka punya pola tersendiri yang bisa diingat, kadang kala semua rumus Fisika/Astronomi memiliki pola yang sama karena berasal dari konsep dasar yang sama. Aku lebih mudah mengingat hafalan yang berpola dibandingkan hafalan yang random, makanya aku bagus di Fisika dan jelek di Biologi/Geografi hehehe.
Jadi bagaimana cara aku belajar dengan efektif? Simpel, jangan menghafal secara random. Aku pahamin dulu bagaimana logika dan konsep dasar dari suatu pelajaran, kemudian aku mencari pola-pola yang terlihat dari konsep tersebut.
Nah, di situ baru aku hafal pola-pola yang ada. Cara mencari pola-pola dari setiap mata pelajarin itu cukup sulit sih, aku perlu banyak latihan soal dulu biar bisa melihat pola-pola tersebut. Jadi ya tetap harus belajar dengan rajin.
6. Kamu pernah merasa demotivasi untuk belajar enggak? Kalau iya, gimana cara kamu supaya bisa bangkit dari perasaan itu dan kembali lagi termotivasi?
Jawaban:
Sering!! Gimana caranya agar termotivasi lagi? Kasih tekanan mental. Ikut lomba Fisika/Astronomi adalah salah satu tekanan mental bagi aku. Sehari, dua hari, atau bahkan seminggu sebelum lomba aku harus belajar, bukan karena aku pengen, tapi karena aku harus.
Disitu tekanan/pressure untuk menang lomba maksa aku untuk belajar walaupun aku nggak ada niat belajar. Bahkan, di suatu lomba, aku pernah harus berhadapan sama anak OSN yang sangat jago. Dia adalah peraih medali Perak OSN Fisika, saat itu aku aja baru ikut OSK Fisika.
Tekanan dari orang sejago dia yang bikin aku push limit aku lebih jauh. Aku bahkan sampai mempelajari materi-materi tingkat OSN, padahal waktu itu otak aku cuma sanggup jawab soal-soal OSP.
Jadi yaaaa, tekanan adalah motivasi terbaik bagi aku karena mau/nggak mau aku akan dipaksa oleh tekanan dari luar untuk belajar lebih/push limit. Di saat orang mengalami tekanan yang hebat, survival instinct-nya akan menyala, di saat itulah fungsi tubuhnya meningkat drastis. Tapi jangan coba-coba cari tekanan mulu ya, nanti yang ada malah depresi wkwkwk.
Baca Juga: Profil dan Biodata Max, Peserta COC Season 2 Si Jago Rubik
Cerita Zahran di Clash of Champions Season 2
(Sumber: dok. Ruangguru)
7. Ceritain dong, gimana awalnya kamu bisa ikutan Clash of Champions Season 2? Kita ingin tahu cerita di balik layar sampai akhirnya kamu bisa terjun di ajang kompetitif ini!
Jawaban:
Aku ikut COC Season 2 daftar sendiri sih. Awalnya aku nggak pengen ikut, tapi karena temen fakultas aku pada pengen aku ikutan COC, jadi ya aku ikutin aja wkwkwk.
Baca Juga: Profil Joshua, Peserta COC Season 2 dari Oxford University
Cara Zahran Menyikapi Sosial Media dan Komentar Negatif
8. Aku denger kamu enggak suka main sosmed ya? Boleh tahu enggak kenapa?
Jawaban:
Saya antisosial hihihi. Mungkin karena aku orangnya males interaksi sosial dan nggak pengen repot-repot ngurus akun. Apakah aku sering ambil foto? Iya, tapi foto pemandangan atau foto kucing.
Aku aja hampir nggak pernah foto selfie sendiri kecuali untuk keperluan penting (pas foto, presensi hadir, dll). Dan kebanyakan foto tersebut cuma aku simpen untuk pribadi aja, jadi aku nggak tau mau posting apa di sosmed.
9. Zahran, gimana sih perasaan kamu tentang komentar-komentar negatif yang sempat bikin kamu viral? Apakah hal itu malah bikin kamu terpacu buat buktiin kemampuan kamu? Atau malah sempat bikin kamu down? Gimana cara kamu menghadapi itu?
Jawaban:
Saya sudah mengantisipasi bakalan ada hate comment dari beberapa netizen, sehingga saya tidak mempermasalahkan hal tersebut.
Yang tidak saya antisipasi adalah berita tersebut rupanya juga diangkat oleh media-media besar sehingga menjadi viral. Saya tidak begitu mengerti apakah mereka mengangkat berita tersebut atas dasar empati terhadap kondisi atau sekedar menyebarkan aib tersebut.
Mengesampingkan hal tersebut, saya berterima kasih banyak atas dukungan dari para netizen. Akibat berita tersebut yang viral, jumlah orang-orang yang support saya menjadi sangat banyak, sesuatu yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya.
10. Setelah semua pencapaian yang kamu raih sejauh ini, kamu masih punya keinginan atau impian lain enggak buat ke depannya? Mungkin sesuatu yang lebih personal atau sederhana?
Jawaban:
Paling sih impian aku cuma hidup santai di desa yang damai, jauh dari keramaian, tanpa mikirin beban atau tekanan apa pun.
Baca Juga: Profil Deo, Peserta COC Season 2 Peraih Nilai UTBK Tertinggi
Pengalaman Zahran Belajar Pakai Ruangguru
11. Kamu pernah pakai produk Ruangguru ya waktu SMP? Boleh dong diceritain, produk atau fitur apa aja yang kamu pakai, dan waktu itu kamu pakai buat persiapan apa? Gimana kesan kamu belajar pakai Ruangguru?
Jawaban:
Fitur yang dipakai seinget ku adalah Robuguru, Ruangbelajar, dan Ruanguji. Aku pakai karena penasaran bagaimana produk Ruangguru bekerja sih. Waktu itu belajar online masih terdengar asing karna belum pandemi, jadi karena penasaran diambil aja.
Kesannya adalah unik, karena bisa belajar selain pakai buku. Itu pertama kalinya bagi saya untuk belajar lewat video dan mengerjakan soal-soal online yang banyak. Dalam beberapa kasus, Ruangguru juga membantu saya dalam mengikuti lomba Matematika.
Baca Juga: Profil Roche, Mahasiswi Kedokteran UI Peserta COC Season 2
—
Dari cara belajarnya yang beda sampai mentalnya yang kuat, Zahran nunjukkin bahwa jadi diri sendiri bisa jadi kekuatan terbesar. Semoga cerita Zahran bisa bikin kamu makin semangat menjalani versi terbaik dari perjalananmu ya.
Yuk, vote Zahran sebagai peserta favorit pilihan kamu di sini. Jangan sampai kelewatan juga keseruan episode Clash of Champions Season 2 berikutnya. Pantengin terus media sosial, blog Ruangguru, channel WhatsApp COC Season 2, buat dapetin info ter-update!
Nah, kalau kamu mau siap jadi juara di Tahun Ajaran Baru 2025/2026? Yuk, segera klaim diskon spesial beragam paket produk dari Ruangguru.