Profil Nadia COC Season 2, Grand Master Memory Termuda Indonesia

profil nadia - peserta clash of champions season 2

Dengan gelar Grand Master of Memory termuda di Indonesia, Nadia mencuri perhatian sejak awal kompetisi. Yuk, kita kenalan lebih dekat dengan Nadia, peserta COC Season 2 di artikel ini!

 

Siapa sih yang nggak terpukau dengan kemampuan luar biasa Nadia? Apalagi kalau udah urusan game memori, doi benar-benar jadi ratu di medan permainan! 

Sejak awal kemunculannya di Clash of Champions Season 2, Nadia memang langsung mencuri perhatian netizen berkat prestasinya yang nggak main-main: menyabet gelar The Youngest Grandmaster of Memory in Indonesia! Yap, bukan cuma sekadar gelar, Nadia juga udah mengoleksi lebih dari 60 medali dari kejuaraan memori tingkat nasional maupun internasional.

Kemampuan memorinya yang luar biasa juga terbukti saat ia menjadi peserta kedua yang lolos dalam game Shuffle and Recall Reloaded, dengan total 104 kartu berhasil dihafal! Wah, gimana tuh cara menghafal sebanyak itu? 

Nggak berhenti di situ, di game Multiverse Combat: Memory, Nadia juga kembali menunjukkan kebolehannya dengan sukses menghafal pola dalam 400 kotak! Hasilnya? Tentu aja, ia melaju ke babak berikutnya dengan penuh percaya diri.

Meskipun perjuangan Nadia sempat terhenti di tantangan tim Invisible Matrix, tapi Nadia mendapat kesempatan kedua lewat babak revival. Wah, kesempatan emas nih buat comeback spektakuler di Clash of Champions Season 2!

Buat kamu yang penasaran sama sosok Nadia dan pengen banget dia balik ke arena pertarungan ini, yuk langsung simak artikel berikut ini. Siap-siap bakal makin kagum!

 

Kenal Lebih Dekat Yuk dengan Nadia!

profil nadia - peserta clash of champions season 2

 

Biodata Singkat Nadia

Nama Lengkap

Aulia Nadia Azzahra

Nama Panggilan

Nadia

Tempat, Tanggal Lahir

Sangatta, 13 April 2006

Domisili

Tangerang Selatan

Angkatan Kuliah

2024

Riwayat Pendidikan

  • University Indonesia, Jurusan Kedokteran Gigi
  • SMAN 2 Kota Tangerang Selatan

 

GPA

3.65/4.00

Akun Media Sosial

 

Hobi

Masak, terutama bikin kue.

 

Prestasi Nadia

  1. The Youngest Grandmaster of Memory in Indonesia
  2. 60+ Medals in National and International Memory Championships

 

Nggak cuma satu atau dua medali, tapi puluhan dari berbagai ajang nasional sampai internasional! Nggak heran sih, dengan gelar Grand Master of Memory termuda di Indonesia, daya ingat Nadia emang di level yang beda.

Hmm, jadi penasaran kan, gimana sih cara Nadia bisa punya kemampuan memori sekuat itu? Apakah ada trik khusus? Atau semuanya karena latihan terus-menerus?

Kali ini, tim Blog Ruangguru berkesempatan untuk ngobrol bareng Nadia dalam sesi Q&A eksklusif. Nadia bakal cerita tentang kehidupannya di balik layar, mulai dari hobi, kuliah, sampai tips untuk melatih memori biar makin tajam! Cuss, langsung kita simak~~

 

Cerita Nadia di Dunia Memory Championship

1. Nadia, kamu kan jago banget di bidang memori. Bahkan, meraih lebih dari 60 medal dalam National and International Memory Championships. Ceritain dong, apa sih momen pertama yang bikin Nadia tertarik dengan dunia Memory Championship?

Jawaban:

Mungkin ini akan jadi cerita versi agak lebih detail dari yang aku ceritain di episode 2 Clash of Champions Season 2. Dari kecil, orang tuaku suka masukin aku dan kakakku ke les-les gitu, mulai dari berenang, piano, sepatu roda, menggambar, bahkan catur. Yaa namanya juga anak kecil, pengennya masih main terus. Jadi nggak terlalu serius ikut lesnya, yang penting nurut aja. 

Pas banget di Sangatta (kota tempat aku tinggal dulu), buka kursus daya ingat gitu. Mamaku yang malah tertarik dan nyoba masukin kakakku dulu (tes ombak ceritanya). Ternyata, kakakku malah ditawarin untuk fokus jadi atlet, dan disuruh latihan untuk ikut lomba di Jepang. Aku yang waktu itu masih umur 8 tahun, IRI BERAT. Jepang? Wah, siapa sih yang nggak mau ke sana. 

Aku jadi ngerengek ke mama minta-minta untuk ikut lesnya juga. Karena, setelah kakakku ikut lomba di Jepang, dia langsung ikut lomba lagi di Filipina. Jadi lah aku didaftarin juga. Aku happy banget karena aku nggak cuma fokus belajar, tapi bisa banyak main juga (hehehe). Ehh, ternyata aku ditawarin untuk coba fokus latihan persiapan lomba di Hong Kong. Tambah happy deh karena bisa jalan-jalan ke luar negeri sambil lomba.

Baca Juga: Kenapa Sih Kita Bisa Lupa? Ini Penyebabnya!

 

2. Gimana pengalaman kamu waktu ikut kompetisi Asia Open Memory Championship 2023 di Manila? Ceritain dong, gimana persiapan kamu buat menghadapi kompetisi tersebut? Apa yang jadi struggle terbesarmu selama persiapan lomba?

Jawaban: 

Kompetisi Asia Open Memory Championship 2023 di Manila adalah salah satu pengalaman yang sangat seru karena itu pertama kalinya aku berangkat bertanding ke luar negeri tanpa didampingi mama. Kompetisi ini aku persiapkan di tengah-tengah sibuknya kegiatan di SMA kelas 12. 

Karena seharian aku udah full kegiatan di sekolah, dan malamnya pasti ngerjain tugas atau belajar, aku memutuskan untuk latihan setiap hari di jam 3-4 pagi sebelum siap-siap ke sekolah (di luar latihan bersama tim) sekalian ibadah (jalur langit juga penting soalnya). Nah, target utamaku untuk kompetisi ini adalah naik level gelar GMM (Grandmaster of Memory). Jadi, jadwal latihanku cukup intens untuk beberapa bulan dan waktu santaiku di weekend terpaksa harus direlakan. 

Struggle terbesarku, tentu aja menjadi disiplin dengan jadwalku yang padat (sekolah, latihan, tugas, ujian), menjaga stamina sampai waktu bertanding, dan menahan diri untuk nggak terlalu banyak main-main sampai selesai pertandingan. 

 

3. Apa yang kamu rasain waktu tahu bisa meraih juara 2 di kategori 15 Minutes Random Words? Apa benda atau hal paling ‘aneh’ yang pernah Nadia hafalkan dalam sebuah kompetisi memori?

Jawaban: 

Wahh, rasanya nggak nyangka banget. Karena sainganku banyak dari negara Mongolia, dimana mereka levelnya udah mantep banget alias terlalu jago. Jadi, aku nggak nyangka aja sih bisa nyempil di juara 2 hehe. 

Kalau hal yang paling aneh yang harus aku hafal sih ada beberapa ya, kayak di kategori Names & Faces, dimana kita harus hafalin nama dan wajah orang random yang nama-namanya bisa aneh-aneh banget. Atau di kategori random words yang kata-katanya super random, campuran dari kata benda, kata sifat, dan kata kerja. Jadi, nggak jarang juga aku belajar kosakata baru lewat situ hehe.

 

4. Teknik mengingat seperti apa sih yang paling sering Nadia lakukan sampai bisa jadi Grandmaster of Memory termuda di Indonesia? Apakah ada metode yang selalu dipakai, atau latihan khusus setiap hari?

Jawaban: 

Kalau tekniknya sih nggak ada yang spesial ya. Paling latihannya aja yang kenceng dan konsisten. Jadi, kalau punya target yang besar ya usahanya harus besar juga. 

Aku inget dulu pernah lemah banget di satu kategori. Pokoknya kalau kategori ini skorku pasti jelek banget dan ngaruh ke akumulasi poin. Akhirnya, aku memutuskan untuk dedikasiin waktuku seharian hanya untuk latihan di kategori ini berulang-ulang sampai eneg. 

Intinya, aku pengen memaksa diriku supaya bisa capai skor lebih tinggi. Jadinya, aku set target yang harus aku capai. Dimulai dari yang kecil-kecil aja dulu. Kalau udah berhasil dicapai, aku naikin lagi targetnya dan diulang-ulang terus sampai aku mencapai skor yang aku mau. It takes time indeed, tapi kalau kemauannya besar, jalaninnya juga semangat, pasti bisa.

nadia clash of champions season 2

Nadia dalam ajang Mind Sports Competition 2022. (Sumber: dok. pribadi)

Baca Juga: Profil Peserta Clash of Champions (COC) Season 2 Batch 11

 

Alasan Nadia Memilih Jurusan Kedokteran Gigi UI

5. Kenapa sih kamu memilih Jurusan Kedokteran Gigi di Universitas Indonesia? Apakah ada pengalaman pribadi, ketertarikan khusus, atau alasan lain yang mendorong keputusan kamu itu? 

Jawaban: 

Nothing too special untuk alesannya jujur hehehe. I remember waktu aku kecil, gigiku banyak yang bolong jadi harus rutin cek ke dokter gigi. Bukannya ngerasa takut, aku malah excited ke dokter gigi. Karena dokternya baik banget, aku boleh megang alat-alatnya, dikasih tau ini untuk apa, terus pas selesai treatment, pasti dikasih hadiah kayak stiker, atau alat tulis. 

Growing up juga aku pernah pake behel, dan aku sering nanya-nanya banyak hal ke dokter yang handle aku. Jadi lah interest aku ke bidang ini makin lama makin besar. I don’t quite remember, tapi sejak awal SMA, aku pengen banget masuk FKG dan harus di UI. Jadi lah pas daftar, aku nggak punya “back up” school karena yang aku pengen cuma FKG UI.

Baca Juga: Profil Maulana Adzima, Peserta COC Peraih 27 Letter of Acceptance

 

6. Nah, dengan kemampuan daya ingat luar biasa yang kamu miliki, seberapa besar sih pengaruhnya dalam membantumu menjalani perkuliahan?

Jawaban:

Kemampuan ini sangat-sangat membantu aku dalam dunia perkuliahan sih. Karena di FKG ini kita harus hafal banyak materi. Jadinya aku terbantu banget, bisa hemat waktu juga. Tentu aja kalau hafal doang tapi nggak paham materinya sama aja boong. Aku tetap belajar, biar makin mantap deh pengetahuannya.

 

7. Kamu pernah merasa demotivasi untuk belajar enggak? Kalau iya, gimana cara kamu supaya bisa bangkit dari perasaan itu dan kembali lagi termotivasi?

Jawaban:

Demotivasi itu sering banget aku rasain, apalagi di FKG kan lumayan padat belajarnya. Kalau aku lagi ngerasa demotivasi aku gak paksa diriku untuk belajar, aku ambil waktu untuk istirahat, do something yang menurutku seru kayak nonton film (atau tidur hoho). 

Demotivasi itu kan nggak akan bertahan lama. Kalau udah feel better setelah do your hobby, bisa dicoba untuk mulai belajar lagi aja tapi jangan langsung yang sulit sulit dan bikin pusing tapi dimulai dari yang kita sukaa. 

 

8. Kamu aktif di organisasi kampus enggak, Nadia? Kalau iya, kegiatan apa aja yang kamu ikuti dan apa manfaatnya buat pengembangan diri kamu?

Jawaban: 

Kalau di FKG UI, aku ikutnya organisasi keagamaan, masuknya di Divisi Sosial Masyarakat. Tapi di luar itu, aku juga participate di acara annual congress APDSA (Asia Pacific Dental Student Association) di Ho Chi Minh City. 

Seru banget sih, pertama kali aku ikut acara kumpul-kumpul sama mahasiswa-mahasiswa FKG dari banyak universitas di Asia. Menurutku, kegiatan-kegiatan ini bikin aku jadi lebih mengenal dunia FKG, membangun kepedulianku kepada sesama juga, dan dapat banyak insight dari senior-seniorku di FKG.

 

9. Selain yang sudah kamu capai sekarang, ada nggak goal atau achievement lain yang masih kamu kejar ke depannya?

Jawaban: 

Aku bersyukur banget dengan pencapaianku sekarang, tapi aku masih mau nyoba hal-hal baru kayak mau coba ikut lomba-lomba akademis di FKG. Aku berharap aku bisa terus bertumbuh di FKG ini, terus bawa impact besar lewat kegiatan-kegiatan yang positif.

Baca Juga: Profil Joshua, Peserta COC Season 2 dari Oxford University

 

Perjalanan Nadia di Clash of Champions Ruangguru Season 2

10. Ceritain dong, gimana awalnya kamu bisa ikutan Clash of Champions Season 2? Apakah kamu daftar sendiri, direkomendasikan orang lain, atau mungkin ditawarkan oleh pihak Ruangguru? Kita pengin tahu cerita di balik layar sampai akhirnya kamu bisa terjun di ajang kompetitif ini!

Jawaban: 

Cerita awal aku ikut Clash of Champions Season 2 agak lucu sebenernya. Awalnya aku di DM sama akun Ruangguru Community gitu. Aku cek isinya tawaran untuk ikut Clash of Champions Season 2. Tapi aku malah nggak percaya, karena aku ngiranya akun yang DM aku itu akun bodong (padahal followersnya banyak)… 

Jadi lah nggak aku bales DM tersebut. Fast forward beberapa waktu kemudian, aku tiba-tiba iseng mau buka akun LinkedIn aku karena udah cukup berdebu, muncullah message dari pihak Ruangguru dan aku kaget kayak, “loh beneran ternyata bukan boongan?” dan pas banget itu hari terakhir untuk ngerjain tesnya. Jadi aku ngebut ngerjain tesnya deh. Ehhh nggak nyangka bakal lolos seleksinya hehehe…

 

11. Nadia, kamu kan dapet second chance buat ikut revival nih di Clash of Champions Season 2. Perasaanmu gimana waktu dipanggil bisa ikut revival? Terus, kira-kira apa sih persiapan yang kamu lakukan supaya bisa lolos ke Top 24? 

Jawaban: 

Aku nggak nyangka bisa dapet kesempatan ini. Seneng tapi nervous karena harus bersaing dengan orang-orang yang kelewat hebat untuk bisa dapetin spot di Top 24. Persiapanku ya doa dan pokoknya di main arena akan kasih usaha terbaik demi kesempatan terakhir ini.

Baca Juga: Profil Zahran, Peraih Medali Dua Olimpiade Internasional

Eits, masih ada last questions nih, kira-kira apa sih hobi Nadia?

 

12. Apakah kamu punya hobi unik atau kegiatan seru yang jarang orang tahu? Ceritain dong!

Jawaban: 

Aku suka masak! khususnya sih bikin kue ya. Jujur, bikin kue itu salah satu cara aku refresh pikiran. Aku suka bikin cookies, brownies, cupcake, terus nyoba bikin macaron walaupun masih gagal hehe. 

Waktu masih SMA, aku sering bikin cookies, terus bawa dan bagi-bagi di sekolah atau aku kirim ke rumah temen-temenku. Sekarang udah jarang banget sih, karena belum ada waktunya lagi huhu, tapi semoga bisa balik sering bikin kue deh biar bisa bagi-bagi lagi.

Huaaaa… so sweet banget sih Nadia, hobinya bikin kue. Semoga aja nih, di tengah kesibukan kuliah dan kompetisi, Nadia punya lebih banyak waktu untuk menggeluti hobinya, dan spread the sweetness seperti dulu. Siapa tahu, nextnya bisa jadi Grand Master of Baking juga! 🍪🎂✨

Gimana gais, seru kan ngebaca cerita Nadia dengan segudang prestasi di bidang memori. Nggak cuman inspiratif, tapi juga menambah wawasan kita. Yuk, vote Nadia sebagai peserta favorit pilihan kamu di sini

Jangan sampai kelewatan juga keseruan episode Clash of Champions Season 2 berikutnya. Pantengin terus media sosial, blog Ruangguru, channel WhatsApp COC Season 2, buat dapetin info ter-update! 

Nah, kalau kamu mau siap jadi juara di Tahun Ajaran Baru 2025/2026? Yuk, segera klaim diskon spesial beragam paket produk dari Ruangguru.

clash of champions ruangguru season 2

Ruangguru

Platform bimbingan belajar online terbesar dan terbaik di Indonesia. Menyediakan layanan belajar berbasis teknologi interaktif untuk jenjang SD, SMP, SMA/SMK.