Profil Kendrick Lius Bong, Peserta COC Season 2 dari NTU

Profil Kendrick Peserta Clash of Champions

Hadir sebagai salah satu perwakilan dari Nanyang Technological University (NTU), Kendrick berhasil membuktikan kalau performanya di Clash of Champions Season 2 patut untuk diperhitungkan. Yuk kenalan lebih dalam dengan Kendrick!

 

Seperti yang kita ketahui ya, Nanyang Technological University (NTU) merupakan salah satu universitas terbaik se-Asia. Salah satu mahasiswanya, yaitu Kendrick, bertarung braeng 80 peserta Clash of Champions Season 2 lainnya buat main berbagai game yang super seru. 

Bener aja kan, di game Space Fold, Kendrick berhasil menjadi orang pertama yang menyelesaikan tantangan. 

Super cool!!

Baca Juga: Profil Peserta Clash of Champions (COC) Season 2 Batch 6

Buat kamu yang pengen kenal Kendrick lebih dalam, Ruangguru udah ngerangkum QnA eksklusif sama Kendrick di artikel ini. Yuk simak!!

 

Kenalan dulu dengan Kendrick~ 

Profil Kendrick Clash of Champions

(dok. Ruangguru)

 

Biodata Singkat Kendrick

Nama Lengkap

Kendrick Lius Bong

Tempat, Tanggal Lahir

Jakarta, 2 September 2006

Domisili

Surabaya / Singapore

Angkatan Kuliah

2024

Riwayat Pendidikan

  • Nanyang Technological University (NTU)
  • SMAK Petra 1 Surabaya

 

GPA

4.79/5.00

Akun Media Sosial

 

Hobi

  • Fotografi
  • Main game
  • Jalan-jalan

 

Prestasi Kendrick

  1. Silver Medal – Olimpiade Sains Nasional SMA Bidang Kimia 2022
  2. Gold Medal – Olimpiade Sains Nasional Bidang IPA 2020

 

Baca Juga: Jadwal Tayang Clash of Champions (COC) Season 2 Minggu Ini

 

Persiapan Kendrick Kuliah di NTU

1. Kamu berhasil tembus ke NTU, salah satu kampus terbaik di Asia. Boleh dong ceritain prosesnya dari awal sampai keterima. Ada strategi khusus, persiapan, atau pengalaman yang paling berkesan?

Jawaban:

Sejujurnya, sejak awal saya hanya menargetkan perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia, seperti ITB, karena memang saya bercita-cita masuk ke jurusan teknik. 

Sebagai rencana cadangan, saya juga sudah mendaftar ke beberapa universitas swasta seperti Universitas Surabaya (Ubaya). Karena itu, saya sebenarnya tidak pernah terpikir untuk melanjutkan kuliah ke luar negeri.

Namun, secara kebetulan, saya mendapat kesempatan untuk mendaftar ke sebuah program beasiswa bernama Beasiswa Indonesia Maju (BIM). 

Program ini memungkinkan saya untuk mendaftar ke beberapa perguruan tinggi luar negeri tanpa biaya pendaftaran. Dari situlah saya mulai mempertimbangkan serius kemungkinan kuliah di luar negeri. 

Perjalanan di program BIM ini sangat jauh dari kata mudah dan cepat. Program ini dimulai dari tahap program persiapan dimana program persiapan tersebut berlangsung selama hampir satu tahun. 

Dalam prosesnya, saya bersama dengan para akademia lainnya mempersiapkan diri mulai dari belajar bahasa Inggris, belajar cara membuat essay yang baik dan yang paling unik adalah kami belajar bagaimana cara berkontribusi kepada masyarakat umum

Kami memang diwajibkan untuk melaksanakan proyek sosial. To be honest, proyek ini membukakan mata terhadap seberapa banyak orang orang yang akan siap dan sudah memberi dukungan dan bantuan dalam membantu rakyat umum. 

Sejak saat itu, saya memfokuskan diri untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, terutama untuk mencapai skor IELTS yang memadai. 

Target saya saat itu adalah minimal 6,5, tapi puji Tuhan saya berhasil meraih skor 8,0 — nilai yang cukup tinggi untuk mendaftar ke universitas-universitas top seperti NTU dan NUS.

Akhirnya, saya mendapat tawaran dari kedua universitas tersebut. Namun, pihak pemberi beasiswa dari pemerintah menempatkan saya di NTU, dan saya sangat bersyukur atas kesempatan tersebut.

 

2. Dari awal, apakah NTU memang jadi kampus impianmu? Atau dulu sempat mengincar universitas lain juga? Ceritain dong gimana akhirnya kamu memilih NTU sebagai tujuan kuliah.

Jawaban:

Jadi, seperti kataku sebelumnya, target awal saya adalah kampus PTN. Namun, selama proses BIM persiapan, saya memang cukup menginginkan kampus NTU dan NUS untuk menjadi kampus tujuan saya. 

Kebetulan, karena saya cukup tertarik dengan negara-negara barat pada saat itu, saya juga coba mendaftar di Canada dan Australia. 

Namun, terdapat beberapa hal yang membuat saya bimbang saat memilih di antara negara Singapura dan kedua negara barat itu. 

Pertama-tama, budaya negara-negara barat tentu saja akan sangat berbeda jauh dengan budaya di Asia. Budaya yang sangat berbeda ini tentu sangat seru untuk dieksplor tetapi tentu akan memiliki banyak hal yang bertentangan dengan pegangan hidup saya. 

Bukan berarti negara Singapura tidak menarik dikarenakan sama sama bagian dari Asia. Justru, budaya yang cukup mirip ini bisa dibilang interesting untuk dieksplor seberapa miripnya lifestyle mereka dengan lifestyle orang Indonesia secara spesifik warga Surabaya. 

Di sisi akademiknya, kualitas pendidikan Singapura, Canada, dan Australia tentu saja sudah tidak perlu diragukan lagi. 

Namun menariknya jurusan teknik material yang saya dapat di NTU ini merupakan jurusan kedua terbaik yang pernah ada di seluruh dunia. Oleh karena itu, saya cukup “biased” untuk memilih NTU meskipun saya sendiri mengerti bahwa peringkat hanyalah angka.

Di tengah kebimbangan tersebut, saya sendiri juga tidak memiliki kuasa untuk menentukan akhir dari jalan pencarian kampus itu sendiri karena pihak dari BIM-lah yang akan menentukan kampus mana yang akan menjadi kampus tempat belajar saya. Kebetulan sekali, saya mendapat kesempatan buat menempuh pendidikan di NTU. 

Menariknya, satu hari sebelum pengumuman itu, saya bersama dengan beberapa teman saya sedang menelusuri detail-detail tentang NTU. 

Pada hari itu, saya bersama dengan teman-teman saya sampai sudah bergurau mengenai asrama mana yang akan nyaman untuk ditinggali. Lucunya, sebagai konteks saja, mahasiswa baru di NTU tidak bisa memilih secara asrama mana yang ingin ditinggal, jadi effort kita saat itu cukup sia-sia tapi seru.

 

3. Selama kuliah di NTU, kamu pakai beasiswa atau enggak? Kalau iya, boleh dong dijelasin beasiswa apa, bagaimana cara daftarnya, dan tips buat yang pengin mengikuti jejakmu?

Jawaban:

Iya, singkatnya beasiswa yang kugunakan untuk bisa berkuliah di NTU ini adalah BIM. Jadi, BIM ini hanya meminta satu hal yaitu pencapaian-pencapaian kita. Pencapaian ini bisa mulai dari memenangkan lomba-lomba OSN atau bisa melalui lomba debat atau bahkan lomba riset pun bisa. 

Pada zamanku, yang kulakukan hanyalah menyertakan sertifikat medalis OSN SMA Kimia 2022, beserta dengan beberapa lomba lainnya yang akan dikurasi terlebih dahulu. Proses kurasi ini dibarengi dengan proses seleksi untuk memilih pelajar-pelajar yang dapat mengikuti program persiapan BIM itu. 

Setelah melalui proses kurasi ini, saya mengikuti rangkaian pelatihan persiapan untuk kuliah di luar negeri. Ini dimulai dari pembangunan skills menulis essay, problem solving skills, hingga pelatihan bahasa. 

Uniknya, kami pun dilatih untuk bisa berkontribusi kepada publik. Kami diminta untuk membuat sebuah proyek sosial yang bisa membantu rakyat umum di kawasan masing-masing. That was fun though, but very time consuming at the same time.

Intinya, untuk bisa mendapat beasiswa BIM ini perlu ada keteguhan dan kejujuran di dalam hati masing-masing. Kita harus pahami alasan dan tujuan kita mengikuti BIM ini. 

Kita semua harus sadar bahwa adanya keinginan yang kuat untuk bisa lolos program BIM ini sangat penting untuk menjadi motivasi dan keteguhan hati dalam prosesnya.

Baca Juga: Profil Roche, Mahasiswi Kedokteran UI Peserta COC Season 2

 

Pengalaman Kendrick Kuliah di Luar Negeri

Profil Kendrick Clash of Champions

(dok. Ruangguru)

 

4. Kuliah di luar negeri pasti penuh tantangan. Menurut kamu, gimana sih cara survive dan beradaptasi dengan lingkungan dan budaya baru di sana?

Jawaban:

Santai aja lah pokoknya. Anda tidaklah seorang diri di negara di luar sana. Carilah teman bicara untuk diajak diskusi / brainstorming

Sejujurnya saya tidak pernah merasa kesulitan untuk adat ke lingkungan yang baru ini. Jadi menurutku sih, bawa santai aja lah.

 

5. Apa sih hal yang paling berat saat kuliah di luar negeri? Misalnya, perasaan saat jauh dari keluarga dan teman-teman di Indonesia?

Jawaban:

Dulu saat saya pertama kali masuk ke NTU, hal yang pertama kali mengganggu saya adalah seberapa beda kurikulum perkuliahan dan kurikulum SMA. Saya yang terbiasa dengan kurikulum SMA yang berjalan sangat santai, sangat kaget saat diberikan kurikulum perkuliahan yang berjalan sangat cepat tersebut. 

Dosen di perkuliahan tidak akan menunggu kita untuk paham, melainkan mereka berharap agar kita dapat bertanya apabila terdapat beberapa hal yang membingungkan. Budaya perkuliahan inilah yang menurut saya cukup berat. 

Bukannya saya tidak ingin bertanya tetapi saya lebih merasa keberatan karena lokasi gedung dosen yang sangat jauh dari gedung tempat akomodasi saya. Budaya lainnya menurut saya tidak jauh berbeda dengan Indonesia sehingga saya tidak merasa kesulitan untuk beradaptasi.

 

6. Nah, kalau lagi kangen rumah atau merasa jauh dari support system, biasanya kamu ngapain sih biar tetap semangat dan nggak larut dalam rasa kangen itu?

Jawaban:

Umumnya, saya tidak pernah merasa jauh dari support system karena saya selalu menelpon orang tua saya disaat saya sedang luang. 

Dengan keberadaan teknologi komunikasi yang sangat maju inilah saya berhasil mengatasi rasa kangen itu. Selain itu, saya juga beberapa kali membawa camilan dari Surabaya sehingga rasa kangen akan makanan kota asal itu bisa dengan mudah teratasi. 

 

7. Kamu pernah merasa demotivasi untuk belajar enggak? Kalau iya, gimana cara kamu supaya bisa bangkit dari perasaan itu dan kembali lagi termotivasi?

Jawaban:

Jujur sih titik terendah saya adalah ketika presentasi sebuah proyek yang tidak berjalan sesuai rencana. 

Sebagai konteks, saya diberikan sebuah tugas untuk mempresentasikan code hasil pemrograman yang dilakukan secara tim bersama. Pada saat itu, terdapat satu dan lain hal yang terjadi sehingga presentasi kami tidak berjalan dengan benar. 

Akhir cerita, saya keluar dari presentasi itu dengan kondisi yang cukup kecewa. Saya sempat khawatir nilai presentasi saya akan berbuah nilai yang jelek.

Saat itu, saya sangat terpukul tetapi saya ingat bahwa ujian akhir semester sudah dekat. Ujian akhir ini menurut saya sangat amat seru sehingga saya mulai menjadi termotivasi kembali untuk belajar. 

Ujian akhir selalu menjadi ajang tes kemampuan yang sebenarnya dan kami sebagai mahasiswa selalu mendapat kesempatan untuk bergurau dengan dosen mengenai materi-materi yang sudah diajarkan selama semester itu. 

Selain itu, saya juga bisa berdiskusi dengan banyak mahasiswa pintar lainnya sehingga saya menjadi sangat semangat untuk belajar ulang.

Baca Juga: Profil Rafael, Mahasiswa dan Atlit Berprestasi di CoC Season 2

 

8. Ceritain dong kenapa sih kamu memilih Jurusan Materials Engineering? 

Jawaban:

Jadi, sejujurnya, awalnya saya tidak tahu tentang jurusan ini. Teknik Material ini adalah jurusan yang tidak mungkin saya ketahui apabila orang tua saya tidak basa-basi. 

For your context, kami sedang makan malam dan kebetulan ada perbincangan kalau ada teman yang masuk ke jurusan Materials Engineering di NTU. Oleh karena itu, saya terpikirkan untuk mencoba memasukkan jurusan ini untuk menjadi salah satu opsi jurusan tujuan di NTU. 

Kebetulan sekali, saya keterima di teknik material ini dan lucunya saya masih tidak memahami jurusan ini sama sekali hingga saat itu. 

Singkat cerita, saya tidak pernah menyesali keputusan random ini karena saya suka mempelajari hal hal yang baru. Selain itu, Teknik material ini hampir semuanya berisi materi pelajaran yang baru dan sangat berbeda dari SMA sehingga saya cukup enjoy meng-explore dunia yang baru ini. 

 

9. Kamu aktif di organisasi kampus enggak, Kendrick? Kalau iya, kegiatan apa aja yang kamu ikuti dan apa manfaatnya buat pengembangan diri kamu?

Jawaban:

Aktif kok sebenarnya tapi banyak gimmicknya. Aku ikut organisasi jurusan sebagai bagian dari tim akademik. Di dalam organisasi itu, saya mendapat tugas untuk mengawasi jalannya pengajaran tutorial dari kating untuk maba.

Nah, jadi bisa dibilang kalau saya juga belajar sambil menjalankan tugas saya sebagai pengawas rangkaian pengajaran matkul oleh kating. Sebuah win-win solution condition yang sangat saya sukai. 

Selain itu, saya juga mengikuti organisasi teater yang sangat seru. Organisasi tersebut bernama ICN (Indonesian Cultural Night). Saya berada di bagian pembangun set dan properti yang menurut saya sangat seru. 

Setiap Sabtu, kami selalu melanjutkan progress dalam pembangunan set dan properti tersebut. Di setiap setiap progresnya, selalu ada hal-hal lucu yang terjadi dan saya sangat menyukai hal tersebut. Bisa dibilang ini adalah salah satu gateaway plan saat saya bosan dengan belajar saya.

 

Kendrick Si Alumni Kompetisi Sains Ruangguru (KSR)

10. Kendrick, kamu kan pernah ikutan Kompetisi Sains Ruangguru (KSR), bidang apa sih yang kamu pilih, dan kenapa memilih bidang itu?

Jawaban:

Bidang Kimia dan karena saya memang sudah menggeluti bidang kimia dari beberapa bulan sebelumnya.

 

11. Boleh dong ceritain bagaimana persiapan kamu untuk menghadapi KSR?

Jawaban:

Saya tidak begitu ingat tentang acara KSR ini karena itu sudah 3 tahun yang lalu. Namun, sejauh yang saya ingat, persiapan KSR ini memang sudah sejalan dengan persiapan untuk OSN SMA Kimia 2022 yang akan berlangsung. 

Oleh karena itu, secara spesifik, saya tidak memiliki persiapan yang khusus tetapi saya memang sudah menggeluti bidang kimia ini sejak lama.

 

12. Coba dong ceritain pengalaman kamu saat mengikuti Kompetisi Sains Ruangguru (KSR)? Ada nggak sih struggle yang kamu hadapi selama kompetisi?

Jawaban:

Jujur saya, mengikuti KSR ini menurut saya cukup seru karena ajang ini memang menguji kesiapan diriku untuk mengikuti OSN SMA Kimia 2022 di zaman itu.

Menurut saya, soal yang disiapkan cukup berbobot, enough untuk menghibur diri dengan soal-soal kimia yang seru. 

Cerita narasi yang disiapkan untuk setiap soalnya juga menurut saya insightful karena banyak sekali hal niche lain yang belum saya ketahui sebelum mengikuti acara KSR ini. 

 

13. Apa aja sih yang kamu dapatkan dari mengikuti Kompetisi Sains Ruangguru (KSR)? Apakah ada hal menarik yang bisa diceritakan, baik secara akademik maupun non-akademik?

Jawaban:

Simpelnya, saya mendapat medali perunggu. Secara mental, saya banyak mendapat insight baru yang menarik meskipun terkadang kurang bisa diaplikasikan secara langsung dalam kehidupan sehari-hari. 

Banyak sekali info baru yang menurut saya nice to know dan ini cukup membantu saya mempersiapkan diri saya untuk ajang OSN SMA Kimia yang mendatang juga. 

Selain itu, saya juga jadi mengerti kalau ternyata Ruangguru juga capable untuk membuat soal-soal menantang yang juga menarik untuk dikerjakan sebagai soal-soal setara olimpiade.

Nah, buat kamu yang juga pengin uji kemampuan dan punya pengalaman seru kayak Roche, yuk ikutan Kompetisi Sains Ruangguru (KSR)! Kunjungi laman www.ruangguru.com/kompetisi-sains, lalu klik tombol Daftar Sekarang pada website atau langsung akses link:

 

Serba-Serbi Kendrick yang Perlu Kamu Tau

14. Selain yang sudah kamu capai sekarang, ada nggak goal atau achievement lain yang masih kamu kejar ke depannya?

Jawaban:

Untuk saat ini, saya masih mengejar target untuk bisa kerja sesuai dengan jurusan yang sedang saya geluti sampai saat ini. Kedepannya saya berharap agar saya juga bisa berkontribusi untuk publik.

 

15. Apakah kamu punya hobi unik atau kegiatan seru yang jarang orang tahu? Ceritain dong!

Jawaban:

Sejujurnya sih saya lumayan suka mendengarkan lagu dengan genre yang random. Fun fact, saya punya 8,999 lagu di dalam playlist lagu random saya dimana playlist ini memerlukan 501 jam untuk mendengarkan semua lagunya. 

Selain itu, saya juga suka fotografi dimana saya cukup sering upload foto-foto tersebut di instagram. Tapi sejujurnya, saya kurang suka untuk mengedit fotonya tersebut sehingga saya jarang upload foto-foto tersebut.

 

Kendrick di Clash of Champions Season 2

Profil Kendrick Lius Bong Clash of Champions

(dok. Ruangguru)

 

16. Ceritain dong, gimana awalnya kamu bisa ikutan Clash of Champions Season 2? Apakah kamu daftar sendiri, direkomendasikan orang lain, atau mungkin ditawarkan oleh pihak Ruangguru? Kita pengin tahu cerita di balik layar sampai akhirnya kamu bisa terjun di ajang kompetitif ini!

Jawaban:

Awalnya, saya dihubungi langsung oleh pihak Ruangguru melalui WhatsApp. Waktu itu, saya sedang berada di tengah-tengah masa kuliah yang cukup padat, dengan ujian akhir semester yang menumpuk. Tawaran itu datang di saat yang, jujur saja, tidak ideal—karena jadwal awal syuting ternyata bertepatan dengan jadwal ujian saya.

Dengan berat hati, saya sempat menolak. Rasanya sayang sekali, tapi saya tahu prioritas saya saat itu adalah menyelesaikan tanggung jawab akademik.

Namun, rupanya bukan hanya saya yang mengalami benturan jadwal. Banyak calon peserta lain yang juga sedang menghadapi ujian. 

Akhirnya, pihak Ruangguru memutuskan untuk menyesuaikan jadwal syuting agar bisa dilakukan setelah masa ujian berakhir. Dan saat itulah, ketika libur semester dimulai dan saya tidak memiliki banyak aktivitas, saya pun memutuskan untuk ikut.

Bagi saya, bergabung di Clash of Champions Season 2 bukan semata-mata soal kompetisi. Ini tentang nostalgia—mengingatkan kembali pada sensasi adrenalin dan semangat bertanding yang terakhir kali saya rasakan di tahun 2020, saat mengikuti OSN Kimia tingkat SMA. Rasanya seperti membuka kembali lembaran lama yang dulu penuh semangat dan mimpi.

Sejujurnya, kalau bukan karena jadwalnya yang pas di masa liburan, mungkin saya tidak akan ikut. Tapi takdir berkata lain. Dan saya bersyukur bisa menjadi bagian dari perjalanan ini.

 

17. Di ajang Clash of Champions Season 2, menurut kamu siapa sih lawan terberatmu? Ceritain dong kenapa kamu merasa dia jadi saingan paling menantang buat kamu!

Jawaban:

Semuanya berat sih. Apalagi sudah remaja semua jadi beratnya udah diatas 30 kg semua sih. Selain itu, semua peserta memiliki otaknya sangat berbobot dan tidak ada yang cupu. Overall, memang ga mudah sih.

Gokil, Kendrick ini tipenya emang santai tapi menghanyutkan ya ges ya. Gimana enggak, awalnya gak tau tentang Materials Engineering, eh GPA-nya malah 4.90/5.00. 

Tapi dibalik itu semua, Kendrick tetap low profile dan gak suka pamer *eh WKWKWK.

Yuk, vote Kendrick sebagai peserta favorit pilihan kamu di sini Jangan sampai kelewatan keseruannya, cuss, pantengin terus media sosial, blog Ruangguru, channel WhatsApp COC Season 2, buat dapetin info ter-update!

Siap jadi juara di Tahun Ajaran Baru 2025/2026? Yuk, segera klaim diskon spesial beragam paket produk dari Ruangguru.

Clash of Champions

Ruangguru

Platform bimbingan belajar online terbesar dan terbaik di Indonesia. Menyediakan layanan belajar berbasis teknologi interaktif untuk jenjang SD, SMP, SMA/SMK.