Profil Abelle, Peserta COC Season 2 dari Stanford University

Profil Abelle CoC Season 2

Siapa di sini yang sudah nonton episode terbaru Clash of Champions Season 2? Pasti banyak yang salfok yaa sama Abelle? Kenalan lebih dekat dengan cewek manis plus pinter ini, yuk!

 

Episode terbaru Clash of Champions Season 2 sudah tayang loh! Kamu udah nonton belum? Kalau udah, mungkin kamu jadi salah satu dari banyak orang yang salfok dan pengen kenalan sama sosok cewek cantik dari Stanford University. Yap, siapa lagi kalau bukan Abelle!

Abelle jadi satu-satunya perwakilan Stanford University di ajang Clash of Champions Season 2, dan performanya juga gak main-main lho, guys! Abelle jadi orang keempat yang lolos di Spinning Cube, dilanjut dengan menjadi lolos di game menghafal kartu Shuffle and Recall: Reloaded.

Di Multiverse Combat, Abelle memilih challenge Arithmetic. Apakah Abelle akan lolos lagi di game selanjutnya? Kita tunggu di episode mendatang, ya!

Sambil nunggu next episode, tim Ruangguru udah menyiapkan sesi question and answer khusus sama Abelle nih. Ternyata, Abelle punya banyak cerita yang inspiratif, lho. Kalau kamu penasaran sama ceritanya, langsung aja simak kisahnya di bawah ini!

Baca Juga: Rekap Episode 4 Clash of Champions (COC) Season 2

 

Kenalan Sama Abelle, Yuk!

Abelle CoC Season 2

Source: instagram @annabellejayadinata

 

Biodata Singkat Abelle

Nama Lengkap

Annabelle Aurelia Jayadinata

Nama Panggilan

Abelle

Tanggal Lahir

Jakarta, 5 November 2003

Kota Domisili

Oxford, UK

Riwayat Pendidikan

  • Stanford University
  • National High Jakarta School

 

Angkatan Kuliah

2022

GPA

3,96/4,00

Akun Sosial Media

 

Hobi

  • Composing music
  • Ski

 

Prestasi AbelleĀ 

  1. 2nd Winner di ASEAN-China Impact Start-Up Challenge di Singapore.
  2. 3rd Best Team dari Asia Tenggara di World Scholar’s Cup X Yale University.

 

From Jakarta, all the way to Stanford!Ā 

Kalau kamu penasaran cerita lengkapnya gimana Abelle bisa berkuliah di Stanford University, fun fact tentang Abelle, sampai gimana ceritanya Abelle bisa bergabung di Clash of Champions Season 2, baca artikel ini sampai habis, ya!

Baca Juga: Profil Peserta Clash of Champions (COC) Season 2 Batch 7

 

Abelle dan Double Major di Stanford University

Abelle CoC Season 2

Source: Instagram @annabellejayadinata

 

1. Kamu berhasil tembus ke Stanford University, kampus impian banyak orang di seluruh dunia. Boleh dong ceritain prosesnya dari awal sampai keterima. Ada strategi khusus, persiapan, atau pengalaman yang paling berkesan?

Jawaban:

Oke, definitely aku ngelakuin a lot of things. Salah satunya, aku cukup oke di musik—hehe. Tapi selain prestasi, musik tuh ngajarin aku banyak hal soal personal growth. Di luar itu, aku juga genuinely enjoy hal-hal lain yang aku ikutin kayak debat, start-up competitions, dsb.

Tapi ada juga kok hal-hal yang aku lakuin tapi sebenernya nggak aku suka—contohnya ballet. Aku les ballet selama 12 tahun, dan literally 3 tahun terakhir tuh aku stuck di level yang sama 😭 akhirnya ya udah, I quit hahaha. Intinya, aku bener-bener nyobain macem-macem. Dari eksplorasi itu aku jadi tahu mana yang aku suka dan mana yang enggak.

Dari situ, aku mulai coba bikin impact kecil buat komunitas—kayak ngajar musik buat anak-anak di daerah, bikin konser amal, bantu cari dana beasiswa, dll. Yang penting menurutku: just be you.

Lakuin hal-hal yang bikin kamu happy and semoga itu juga bisa berdampak positif ke orang lain. Pede aja pas daftar—karena jujur aja, aku nggak punya prestasi kayak olimpiade atau yang super akademik banget gitu. Tapi aku rasa yang penting juga adalah punya personality yang tulus dan keliatan kamu bener-bener passionate.

 

2. Dari awal, apakah Stanford memang jadi kampus impianmu? Atau dulu sempat mengincar universitas lain juga? Ceritain dong gimana akhirnya kamu memilih Stanford sebagai tujuan kuliah.

Jawaban:

Honestly… aku ngikutin aja jejak kakakku LOL. Aku daftar Stanford lewat jalur early action, karena emang cuma bisa pilih satu kampus untuk itu. Dan jujur ya, salah satu alasan utama aku pilih Stanford itu… cuaca 😭 Nggak terlalu dingin, ada matahari, dan vibes-nya enak banget seharusnya…tapi waktu aku datang, malah hujan…

Tapi lucu juga sih—aku malah ditolak sama UC Berkeley dan University of Washington 😭 Jadi bener-bener pengen bilang: university admissions don’t define your worth as a person. Kadang mungkin emang jalan kamu beda aja. Who knows? Maybe Tuhan punya rencana lain.

Balik ke topik, karena aku keterima Stanford di early round, aku jadi nggak perlu apply ke kampus lain lewat regular decision. Tapi kalau nggak keterima, mungkin aku bakal coba jurusan film di USC atau musik di tempat lain. So yeah, Stanford ended up being the place for me, and I’m really grateful for that. ā¤ļø

Baca Juga: Profil Joshua, Peserta COC Season 2 dari Oxford University

 

3. Kamu kan mengambil double major di Jurusan Electrical Engineering dan Music, apa sih yang memotivasi kamu untuk memilih dua jurusan yang tidak linear ini? Apakah ada alasan pribadi atau visi tertentu di balik pilihan itu?

Jawaban:

Jadi di Stanford itu semua mahasiswa wajib ambil kelas namanya College 101: Why College. Itu kelas kayak filsafat, harus baca Socrates, Plato, segala macem—aku benci banget HAHA. Tapi surprisingly, aku malah tercerahkan. Di situ aku mikir, ā€œOke, aku udah keterima Stanford, terus belajar rajin, dapet kerja bagus… terus apa bedanya aku sama anak dari kampus lain yang juga kerja nantinya?ā€ šŸ¤·ā€ā™€ļø

Dari situ aku ngerasa: kalau bisa, ya sekalian aja kejar passion juga. Tapi jujur ya, jadi musisi full time mungkin nggak cukup buat bayar bills LOL, jadi aku mikir: oke lah, ambil music juga sebagai jurusan kedua.

Dan ternyata itu keputusan yang sangat worth it. Bayangin aja kalau tiap hari kerjanya cuma belajar listrik terus… bisa muak juga, hehe. Musik tuh jadi balance yang pas—aku bisa have fun, recharge, dan tetep berkembang di sisi kreatif. I really enjoyed my composition and conducting classes. Rasanya kayak ngingetin diri sendiri: belajar itu bukan cuma buat kerja, tapi juga buat grow as a whole person.

 

4. Mengambil dua jurusan sekaligus, tentu butuh manajemen waktu yang sangat baik. Nah, gimana sih cara kamu membagi waktu antara belajar teknik dan latihan/praktik musik? Apakah ada rutinitas atau strategi khusus yang kamu terapkan?

Jawaban:

Sebenarnya, aku juga masih mencari caranya gimana 😭 Tapi ya, aku emang tipe yang langsung ngerjain tugas begitu dikasih. Soalnya kalau nggak langsung dikerjain, aku bakal lupa. Otak udah tua guys, memori terbatas šŸ˜…

Jadi aku selalu usahain stay on top of my work—biar bisa nyisihin waktu buat musik juga. Karena kadang ya, aku bisa ngabisin 4 jam buat composing music, terus ujung-ujungnya aku benci hasilnya dan aku hapus semua 😭 Wasted. Tapi emang time-consuming banget sih.

Aku juga sering banget ke tutoring, cari bantuan sana sini. Tapi ya walaupun hectic, overall aku enjoy kok (semoga sih… atau mungkin aku cuma maksa diri buat bilang aku enjoy, tapi kalau itu bisa meyakinkan diri sendiri, why not LOL šŸ˜Ž).

 

5. Ceritain dong, apa tantangan atau struggle terberat yang pernah kamu alami selama menjalani dua jurusan ini, dan gimana kamu menghadapinya?

Jawaban:

Time management, 100%. & switching brains 😭 Bener-bener kayak harus ganti mode dari teknik yang super logis ke musik yang emosional dan kreatif karena mereka nggak saling melengkapi gitu —jadi otakku harus kerja dobel.

Apalagi composing time-consuming banget, bisa berjam-jam dan kadang hasilnya aku hapus semua karena nggak puas. Jadi aku harus bener-bener set waktu dengan jelas buat masing-masing. It’s not easy, but I try to stay organized (walau sering chaos juga sih HAHA).

Baca Juga: Profil Austin Senna, Peserta COC Season 2 yang Punya GPA Jebol

 

6. Kuliah di luar negeri pasti penuh tantangan. Menurut kamu, gimana sih cara survive dan beradaptasi dengan lingkungan dan budaya baru di sana?

Jawaban:

Menurut aku, yang paling penting tuh open-minded. You don’t have to try to be like everyone else. Pas awal dateng ke Stanford, aku ngerasa agak out of place juga—aku bukan tipe yang full make-up or super stylish. Dan ya, mungkin awalnya ada yang nggak terlalu mau ngobrol sama aku karena aku kurang keren šŸ˜…

Tapi justru dari situ aku malah ketemu temen-temen yang genuine banget. Jadi intinya: you’ll attract the right people by being yourself. Community itu penting banget. Shout out juga ke komunitas Indo di Stanford—kita dikit, tapi SLAYINGGGG.

 

7. Apa sih hal yang paling berat saat kuliah di luar negeri? Misalnya, perasaan saat jauh dari keluarga dan teman-teman di Indonesia?

Jawaban:

Yaa jujur sedih sih… tapi lowkey temen-temen aku juga pada nyebar ke berbagai tempat di US, jadi rasanya nggak terlalu sendirian banget gitu haha. Plus, to be fair, kakakku di LA dan beberapa sepupu aku juga di US—so I’m not gonna lie and pretend I’m completely isolated šŸ˜…

Tapi tetep aja sih, pasti kangen keluarga. Cuma yaaa… we live in the tech era sooo VIDEO CALL!!!

Baca Juga: Jadwal Tayang Clash of Champions (COC) Season 2 Minggu Ini

 

Fun Fact tentang AbelleĀ 

Abelle CoC Season 2

Source: instagram @annabellejayadinata

 

1. Siapa musisi atau tokoh yang paling menginspirasi kamu? Dan apa yang membuat sosok itu begitu berpengaruh buat kamu?

Jawaban:

Oke to be clear, aku nggak selalu setuju sama semua pandangan dan statement dia ya šŸ˜… But purely based on achievements, aku cukup terinspirasi sama Elon Musk. Menurut aku, dia berani banget. Kayak, PayPal udah sukses banget, tapi dia rela jual semua dan mulai lagi dari nol—buat bikin Tesla? Terus ada SpaceX juga?

He’s always pushing boundaries dan jadi pioneer di bidang-bidang yang orang lain belum berani coba. That kind of courage and confidence yang menurut aku keren.

 

2. Kamu pernah merasa demotivasi untuk belajar enggak? Kalau iya, gimana cara kamu supaya bisa bangkit dari perasaan itu dan kembali lagi termotivasi?

Jawaban:

Of course. Sleep. Wake up. Recharge. Eat. Repeat.

 

3. Kamu aktif di organisasi kampus enggak, Abelle? Kalau iya, kegiatan apa aja yang kamu ikuti dan apa manfaatnya buat pengembangan diri kamu?

Jawaban:

Aku social chair dan vice president Indonesian Student Association di Stanford. Honestly seru banget—kangen ngomong Indo, bisa gossip blak-blakan dan nggak ada yang ngerti, LOL.

Also musik masih jadi big part of my life. Terus aku juga rockets lead di Stanford Student Space Initiative—bikin flight computer, ikut lomba kayak Spaceport America Cup di New Mexico dll, jadi bisa pake hal-hal yang aku pelajarin di kelas.

Bonusnya? Jalan-jalan 🤪 Ikut beberapa entrepreneurial clubs juga biar ngerti dikit-dikit soal startup life di Silicon Valley.

Baca Juga: Profil dan Biodata Max, Peserta COC Season 2 Si Jago Rubik

 

4. Apakah kamu punya hobi unik atau kegiatan seru yang jarang orang tahu? Ceritain dong!

Jawaban:

Oke semua orang udah tau aku main musik. Tapi side quest aku: skiing ā›·ļøAku bisa turun black, double black, moguls, etc. HEHE. Awalnya karena salah pergaulan sih. Temen-temenku bawa aku langsung ke puncak gunung dan turunnya nggak ada jalan gampang sama sekali. Semua pro-level 😭 so no choice lol.

Abelle CoC Season 2

Abelle menikmati hobinya, ski. (Source: instagram @annabellejayadinata)

 

5. Selain yang sudah kamu capai sekarang, ada nggak goal atau achievement lain yang masih kamu kejar ke depannya?

Jawaban:

Honestly, I like living on the go šŸ˜Ž Nggak terlalu mikir jauh-jauh—of course I plan, tapi nggak ada satu goal spesifik yang lagi aku kejar sekarang.

I think the time will come… aka when reality hits pas lulus tahun depan 😭 So for now? Let me escape dulu, please. HAHAHA.

 

Bergabungnya Abelle di Clash of Champions Season 2

Abelle CoC Season 2

Abelle di CoC Season 2. (Source: instagram @annabellejayadinata)

 

1. Ceritain dong, gimana awalnya kamu bisa ikutan Clash of Champions Season 2? Apakah kamu daftar sendiri, direkomendasikan orang lain, atau mungkin ditawarkan oleh pihak Ruangguru? Kita pengin tahu cerita di balik layar sampai akhirnya kamu bisa terjun di ajang kompetitif ini!

Jawaban:

Aku sebenarnya ditawarin sama pihak Ruangguru buat ikutan Clash of Champions Season 2. Tapi of course, sama kayak peserta lain, aku tetap harus ngelewatin tahap skill test dan interview—jadi bukan berarti langsung lolos gitu aja yaa

Waktu itu kebetulan aku lagi kuliah 1 semester exchange di Oxford juga (LOL random, I know), jadi aku kenal Joshua dari situ juga. Karena lagi di sana, aku punya lebih banyak waktu luang, dan honestly kalau nggak ikut CoC, aku mungkin malah traveling ke Switzerland dan ngabisin sooo much money šŸ˜‚ Jadi aku mikir, let’s do something seru tapi juga meaningful!

 

2. Di ajang Clash of Champions Season 2, menurut kamu siapa sih lawan terberatmu? Ceritain dong kenapa kamu merasa dia jadi saingan paling menantang buat kamu.

Jawaban:

Uhm… I didn’t really know many people going in, soalnya I’m not part of the EXCLUSIVE OSN circle HAHAHA.

Tapi menurut aku, anak-anak Singapore sih serem banget 😭 Mereka tuh kayak… belajar terus. Kayak aku kuliah di Stanford tapi aku nggak belajar terus juga ya šŸ˜… I wouldn’t call myself book smart. Jadi ya… mereka definitely intimidating HAHAHA.

Wah, seru banget yaa ngobrol-ngobrol sama Abelle! Kita jadi tahu deh gimana prosesnya Abelle bisa diterima di Stanford + ambil 2 jurusan sekaligus, dan jadi bisa kenalan lebih jauh juga sama Abelle, hihi. Abelle juga jadi salah satu bukti nyata bahwa pendidikan dan hobby bisa berjalan beriringan, lho.

Semoga cerita Abelle ini bisa menginspirasi kamu yang mungkin juga punya cita-cita untuk kuliah di luar negeri, khususnya di Stanford University. Ingat guys, nothing is impossible selama kamu berusaha terus menggapai yang kamu mau!

Jangan lupa saksikan terus Clash of Champions Season 2 di YouTube atau aplikasi Ruangguru, karena selalu ada surprise dan challenge menarik di setiap episodenya!

Ikuti juga sosial media Ruangguru supaya kamu stay update sama info-info seputar Clash of Champions Season 2.

 

Dan jangan lupa terus berikan dukungan untuk champions favoritmu, di dukungcoc.ruangguru.com. Siap jadi juara di Tahun Ajaran Baru 2025/2026? Yuk, segera klaim diskon spesial beragam paket produk dari Ruangguru.

clash of champions ruangguru season 2

Ruangguru

Platform bimbingan belajar online terbesar dan terbaik di Indonesia. Menyediakan layanan belajar berbasis teknologi interaktif untuk jenjang SD, SMP, SMA/SMK.