Sejarah Hari Masyarakat Adat Internasional dan Perannya
Selamat Hari Masyarakat Adat Internasional! Artikel ini menceritakan sejarah Hari Masyarakat Adat Internasional dan seberapa besarkah peran masyarakat adat terhadap dunia?
—
Mungkin belum banyak yang tahu kalau ternyata, masyarakat adat punya hari penting yang diperingati setiap tanggal 9 Agustus. Skalanya pun bukan nasional, melainkan internasional, loh. Fakta ini pula yang membuat saya begitu tertarik untuk mencari tahu, dan membahasnya melalui artikel ini.
Kenapa sih masyarakat adat punya hari spesial? Bagaimana sejarah awal terbentuknya Hari Masyarakat Adat Internasional? Dan apa peran masyarakat adat bagi dunia? Semuanya, akan saya kupas di artikel ini. Yuk, simak!
Sejarah Hari Masyarakat Adat Internasional
Jadi, semua itu berawal di tahun 2007, tepatnya tanggal 13 September. Saat itu tengah berlangsung sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang tentunya membahas tentang semua hal yang terjadi di banyak negara. Pada sidang umum tersebut, terjadi sebuah deklarasi tentang hak-hak masyarakat adat.
Nah, pada peringatan hari masyarakat adat beberapa tahun yang lalu, Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki Moon mengatakan pentingnya peran dari radio komunitas dan juga televisi, dalam menampilkan film-film dan dokumenter yang berisi tentang nilai-nilai masyarakat adat.
Nilai-nilai pada sebuah dokumenter, akan menampilkan suara-suara masyarakat adat, yang menurut Ban Ki Moon, menceritakan kisah-kisah menarik mereka. Mulai dari diskriminasi yang sering diterima oleh masyarakat adat, sampai cerita bagaimana masyarakat adat memerangi fase ketidakadilan yang kerap mereka terima.
Dalam perayaan hari masyarakat adat internasional, Ban Ki Moon membuat janji, bahwa sistem PBB akan memberi dukungan dan bekerja sama dengan masyarakat adat. Harapan PBB, akan terjadi upaya advokasi sumber daya, juga hak-hak masyarakat adat dalam melestarikan budaya, bahasa, dan tradisi-tradisi yang selama ini telah dijalani.
Baca Juga: Mengenal Macam-Macam Suku Bangsa di Dunia
Keberagaman Masyarakat Adat Indonesia
Memiliki sumber daya alam yang melimpah, ribuan pulau, ratusan ribu hektar hutan, dan laut yang luas, menjadi kekayaan Indonesia yang tidak banyak dimiliki oleh negara lainnya. Faktanya, lebih dari 50 persen kekayaan alam, termasuk hutan dan laut, selama ini dijaga oleh masyarakat adat.
Masyarakat adat yang sudah ada, bahkan sebelum Republik Indonesia ini berdiri, terus didorong untuk mendapatkan hak-haknya termasuk pendidikan. Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), pada tahun 2016 bekerjasama dengan Kemendikbud merayakan Hari Masyarakat Adat Sedunia ini dengan mengangkat tema “Pendidikan, Kebudayaan, dan Spiritual Masyarakat Adat.”
Nah, Sekretaris Jenderal AMAN yang bernama Rukka Sombolinggi, saat itu mengatakan, kalau sebenarnya bukan hanya masyarakat adat saja yang perlu dididik, tapi seluruh lapisan masyarakat juga harus mendapatkan pendidikan tentang, perlindungan, pengakuan, juga pemenuhan hak-hak masyarakat adat.
Kenapa begitu? Ucapan Rukka itu beralasan. Seperti yang dikatakan sebelumnya, sebagian besar, atau bahkan hampir dari keseluruhan kekayaan alam Indonesia ini ditinggali oleh masyarakat adat, dan merekalah yang menjaga dan melestarikannya.
Namun, tanpa pendidikan, masyarakat adat ini pun rentan dibohongi oleh pihak yang memiliki niat tidak baik. Hasilnya, hutan pun menjadi rusak, laut menjadi tercemar, dan diskriminasi sering terjadi.
Kenapa masyarakat lainnya juga perlu dididik? Tentunya agar semua lapisan masyarakat sadar akan pentingnya kehadiran masyarakat adat, juga pentingnya menjaga hak-hak mereka dengan tidak merusak daerah tempat tinggalnya.
Banyak hal yang perlu dipelajari tentang masyarakat adat, seperti kesenian, pengobatan tradisional, bahasa, kepercayaan, bahkan sampai ritual-ritual penting dalam adat tersebut. Dengan pengetahuan seperti itu, hak-hak masyarakat adat pun akan terjamin. Meskipun akhir-akhir ini, di Indonesia sendiri, sering sekali terjadi pelanggaran hak masyarakat adat.
Masalah-masalah yang mengganggu hak masyarakat adat itu seperti perebutan wilayah, alih fungsi tanah adat, perusakan ekosistem, juga pendidikan yang tidak tepat, sehingga membuat generasi baru memilih meninggalkan tanah adat.
Supaya kita semua dapat menjaga hak-hak masyarakat adat, kita pun harus paham tentang kebiasaan masyarakat adat itu sendiri, mengenal batas-batas wilayah, dan fungsi tanah adat itu sendiri.
Baca Juga: Suka Traveling dan Eksplorasi Budaya? Jurusan Antropologi Jawabannya
Peran Masyarakat Adat terhadap Dunia
Masyarakat adat memainkan peran yang penting dan beragam dalam konteks global. Peran-peran ini berkaitan dengan pelestarian budaya, lingkungan, pengetahuan tradisional, serta kontribusi mereka terhadap pembangunan berkelanjutan.
Masyarakat adat memegang peran penting dalam memelihara dan melestarikan budaya mereka yang unik, seperti bahasa, adat istiadat, seni, dan ritual tradisional. Dengan melestarikan budaya ini, mereka berkontribusi untuk terus menjaga warisan budaya yang berharga bagi generasi mendatang.
Tema Hari Masyarakat Adat Internasional 2025
Dilansir dari laman United Nations, Hari Masyarakat Adat Internasional 2025 mengusung tema “Indigenous Peoples and AI: Defending Rights, Shaping Futures“, atau “Masyarakat Adat dan AI: Membela Hak, Membentuk Masa Depan”.
Tema ini menyoroti peran penting masyarakat adat dalam pengembangan dan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di tengah pesatnya transformasi digital. Di sisi lain, penting juga untuk memastikan bahwa hak-hak masyarakat adat tetap terlindungi di era digital. Dengan begitu, AI tidak hanya berkembang untuk kepentingan industri atau kelompok tertentu saja, tetapi juga menjadi sarana pemberdayaan yang menghargai keragaman budaya dan identitas masyarakat adat.
Lebih jauh, tema ini juga mengajak kita berpikir bagaimana teknologi modern seperti AI dapat dipadukan dengan nilai-nilai tradisional, sehingga melahirkan solusi yang berkelanjutan, beretika, dan berpihak pada manusia serta lingkungan.
—
Gimana, teman-teman? Ternyata, masyarakat adat punya peran penting secara global untuk melestarikan lingkungan dan budaya, ya. Nah, untuk dapat memahami hak-hak dan kebiasaan masyarakat adat itu sendiri, kamu bisa mempelajari materi-materi sosiologi, sejarah, geografi, bahkan kalau mau lebih jauh lagi, belajar tentang antropologi. Banyak cara yang mudah dan efektif untuk belajar memahami semua itu, salah satunya dengan belajar melalui ruangbelajar di aplikasi Ruangguru.
Belajar dengan materi yang tersusun secara terstruktur, contoh kasus yang berhubungan dengan realitas, akan membuat kita mudah memahaminya. Dengan pengetahuan yang cukup, kita pun akan dengan mudah menjaga hak-hak yang dimiliki orang lain, sekalipun itu masyarakat adat.