Profil Felicia, Peserta COC Season 2 dari Princeton University

profil felicia - peserta clash of champions season 2

Clash of Champions Season 2 juga kedatangan peserta dari kampus Ivy League, loh! Salah satunya, Felicia dari Princeton University. Yuk, kepoin strategi belajar Felicia hingga masuk Princeton di artikel ini!

 

Peserta Clash of Champions Season 2 semakin keren. Mereka nggak hanya datang dari perguruan tinggi ternama di Indonesia, tapi juga peringkat atas dunia. Nah, di artikel lalu, kita udah ngobrol banyak ya dengan Joshua dari University of Oxford. Kali ini, kita kenalan yuk dengan Felicia, mahasiswa cemerlang dari Princeton University. 

Buat yang belum tau, Princeton University juga nggak kalah bergengsinya loh dengan Oxford. Princeton dikenal sebagai kampus Ivy League dengan pengajaran sarjana terbaik. Berdasarkan U.S. News & World Report, Princeton University secara konsisten telah menempati peringkat 1 kampus terbaik di Amerika Serikat, dan masuk ke top 10 kampus terbaik dunia.

Wah, jadi semakin penasaran kan, gimana ya strategi belajar Felicia supaya bisa masuk ke kampus Ivy League incaran banyak orang itu? Siapa tau, bisa kamu tiru juga! Let’s dive in

 

Kenalan Sama Felicia, Yuk!

felicia - peserta coc season 2

(Sumber: dok. pribadi)

 

Biodata Singkat Felicia

Nama Lengkap

Felicia Odelia Wijaya

Nama Panggilan

Felicia

Tempat, Tanggal Lahir

Jakarta, 6 Februari 2005

Domisili

New Jersey, Amerika Serikat

Angkatan Kuliah

2024

Riwayat Pendidikan

  • Princeton University, Jurusan Matematika
  • SMAS Kristen IPEKA Pluit 

 

GPA

3.71/4.00

Akun Media Sosial

 

Hobi

Suka bermain basket, piano, dan rubik

 

Prestasi Felicia

  1. Silver Medal – Olimpiade Sains Nasional Bidang Biologi 2022
  2. Bronze Medal – Olimpiade Sains Nasional Bidang Biologi 2021

 

Wah, keren banget! Masuk ke Princeton University aja udah jadi prestasi luar biasa, ditambah Felicia memilih Matematika sebagai bidang studi utamanya. Ets, tapi tunggu dulu deh, ada yang menarik nih. Kalau kita lihat rekam jejak prestasinya, Felicia banyak menang lomba di bidang Biologi. Lho, kok bisa tiba-tiba switch ke Matematika?

Oke, oke, daripada terus menerka-nerka, mending langsung simak Q&A eksklusif bareng Felicia di artikel ini, yuk! Di sini, Felicia bakal cerita banyak tentang perjalanannya masuk Princeton, hingga alasannya memilih Jurusan Matematika.  

Baca Juga: Profil Peserta Clash of Champions (COC) Season 2 Batch 12

 

Perjalanan Felicia Bisa Masuk ke Princeton University

1. Kamu berhasil tembus ke Princeton University, kampus Ivy League impian banyak orang di seluruh dunia. Boleh dong ceritain prosesnya dari awal sampai keterima. Ada strategi khusus, persiapan, atau pengalaman yang paling berkesan?

Jawaban: 

Menurutku, kuncinya itu sebenarnya di nilai sekolah. Kalau nilai sekolahnya bagus, peluang untuk diterima di universitas luar negeri bakal makin besar. Dan itu harus konsisten dari kelas 9-12. 

Tapi di sisi lain, kita juga harus bisa menemukan defining quality kita yang bisa membuat kita menonjol di antara puluhan ribu pendaftar yang lain. Cara untuk menonjol, bisa dengan ikutan lomba, melakukan aktivitas sosial, dsb. Kalau aku, aku memutuskan untuk ikut OSN Biologi, dan untungnya bisa dapat medal di tingkat nasional. 

Selain itu, kita juga harus bisa menuangkan identitas diri kita dalam bentuk essay berbahasa Inggris. Menurutku, ini challenge terbesar, soalnya topik-topiknya cukup bebas jadi kadang bingung sendiri mau nulis tentang apa. Biasanya setelah sekian lama merenung, bisa kok ketemu cerita apa yang mau kita ceritain. Semua itu nanti kita masukkan ke website untuk mendaftar kuliah di US, terus nanti kita dapat pengumuman lolos atau tidaknya. 

 

2. Dari awal, apakah Princeton memang jadi kampus impianmu? Atau dulu sempat mengincar universitas lain juga? Ceritain dong gimana akhirnya kamu memilih Princeton University sebagai tujuan kuliah.

Jawaban: 

Princeton kampus impianku banget sih! Soalnya tempatnya relatif aman, lingkungan pergaulannya nggak sebebas daerah-daerah lain di US, dan lokasinya juga oke banget menurutku (nggak di tengah-tengah kota besar, tapi nggak di tempat terpencil juga). 

Dulu, aku juga suka banget Princeton karena terkenal susah dibandingkan kampus-kampus Ivy League lainnya. Jadi, kesannya kan kualitas pembelajarannya lebih tinggi ya. Tapi sekarang, selama aku jalani studi di sana, kualitas pembelajarannya beneran tinggi banget! Akunya jadi pusing juga 🥲 ujiannya juga susah-susah lagi 😭.

(Jujur, keren banget bisa melihat tantangan sebagai daya tarik. Semangat ya, Fel! Kalau pusing belajar, bisa duduk-duduk di taman sambil makan es krim, hehehe)

Baca Juga: Ingin Kuliah di Luar Negeri? Yuk, Siapkan Sertifikasi Bahasa Berikut Ini!

 

3. Selama kuliah di Princeton, kamu pakai beasiswa atau enggak? Kalau iya, boleh dong dijelasin beasiswa apa, bagaimana cara daftarnya, dan tips buat yang pengin mengikuti jejakmu?

Jawaban:

Kalau Princeton sih pakai sistem need-blind admission. Jadi, mereka nggak terlalu memperhatikan apakah kita sanggup bayar atau nggak untuk bisa memberikan kita LoA (Letter of Acceptance). 

Nggak terlalu banyak kampus di US yang menganut sistem ini. Umumnya, kalau kita nggak sanggup membayar full price saat mendaftar di kampus-kampus di US, kita akan lebih susah untuk diterima, karena pihak universitas harus memberikan dana untuk kita pertahunnya. Untuk Princeton, kalau kita diterima, Princeton akan menganalisa keuangan keluarga kita dan menentukan kita harus bayar berapa, jadi fair banget sih.

 

4. Kuliah di luar negeri pasti penuh tantangan. Menurut kamu, gimana sih cara survive dan beradaptasi dengan lingkungan dan budaya baru di sana?

Jawaban: 

Menurutku, yang penting kita terbuka terhadap lingkungan baru yang kita tempati. Terbuka bukan berarti kita langsung menyerap dan melakukan semua yang mereka lakukan lho, ya. Terbuka itu dalam artian kita berusaha memahami kenapa sih budaya lain seperti itu, bagusnya apa, jeleknya apa, dan tetap harus dipikirin sendiri apakah harus kita adopsi. 

(Nah, setuju banget Fel! Terbuka terhadap budaya lain itu penting, tapi lebih penting lagi untuk tetap punya filter dan identitas diri. Belajar memahami tanpa menghakimi, dan memilih dengan sadar mana yang mau kita adopsi. Bisa banget diterapkan buat kamu yang berencana memilih kampus di luar kota/negeri.) 

 

5. Apa sih hal yang paling berat saat kuliah di luar negeri? Misalnya, perasaan saat jauh dari keluarga dan teman-teman di Indonesia?

Jawaban: 

Menurutku, yang paling berat sih memperbaiki kesenjangan dari apa yang aku pelajari di SMA dengan Kurikulum Nasional, dan ekspektasi dari kampus. Karena satu tahun masa studi di Princeton, kelasnya cuma 12 minggu. Pembelajaran di Princeton itu temponya cepet banget. Jadi ya harus rajin-rajin belajar terus deh. 

Baca Juga: Profil Abelle, Peserta COC Season 2 dari Stanford University 

 

6. Kamu pernah merasa demotivasi untuk belajar enggak? Kalau iya, gimana cara kamu supaya bisa bangkit dari perasaan itu dan kembali lagi termotivasi?

Jawaban: 

Pernah dong, hahaha. Kalau merasa nggak ada motivasi untuk belajar, aku biasanya pergi lari, atau ketemu temen-temen, atau olahraga. Setelah itu, biasanya karena PR-nya beneran numpuk banget, mau nggak mau aku bakal termotivasi sih, kalau nggak, PR-nya nggak akan selesai soalnya. 

 

7. Kamu aktif di organisasi kampus enggak, Feli? Kalau iya, kegiatan apa aja yang kamu ikuti dan apa manfaatnya buat pengembangan diri kamu?

Jawaban: 

Aku terlibat di grup paduan suara Princeton Chapel Choir dan Club Basketball putri Princeton sih. Dari kedua aktivitas ini, jujur aku merasa manfaatnya lebih ke refreshing karena nggak belajar terus kegiatannya, dan juga bisa ketemu temen-temen.

 

8. Selain yang sudah kamu capai sekarang, ada nggak goal atau achievement lain yang masih kamu kejar ke depannya?

Jawaban: 

Masihh!! Aku pengen bisa menang satu lomba apapun itu membawa nama Princeton University. Doain yaa!! 

(PASTIIII DOONG!!)

Baca Juga: Profil Austin Senna, Peserta COC Season 2 yang Punya GPA Jebol

 

Dari Bidang Biologi ke Jurusan Matematika, Kok Bisa?

9. Awalnya kamu fokus di kompetisi Biologi, tapi kemudian beralih untuk pilih Jurusan Matematika. Bisa ceritain nggak kenapa kamu memutuskan untuk memilih Jurusan Matematika? 

Jawaban: 

Jujur, aku agak random sih kenapa milih Jurusan Matematika karena aku nggak terlalu banyak background matematika selama SMA. Tapi, pas aku ambil kelas Multivariable Calculus di semester pertamaku, walaupun aku nggak terlalu bisa, menurutku apa yang diajarkan itu keren banget! Aku jadinya pengen tau lebih, pengen bisa ngertiin sebenernya apa sih yang terjadi. Makanya, aku coba ambil jurusan Matematika hehehe…

(Wah, nggak banyak yang berani ambil jurusan seberat Matematika just because it’s cool, apalagi tanpa background kuat dari SMA. Keren abis emang!)

 

10. Dari banyaknya jurusan yang tersedia di Princeton, kenapa akhirnya kamu memilih Matematika? Apakah karena jurusannya terkenal bergengsi dan punya reputasi kuat di dunia akademik?

Jawaban: 

Hahahaha, Jurusan Matematikanya Princeton bergengsi sih, tapi yaaa alasan utamanya tetap sesuai dengan jawabanku di pertanyaan di atas. 

(FYI aja nih gais, Jurusan Matematika di Princeton itu menjadi salah satu yang paling ketat dan paling bergengsi di dunia!)

 

Cerita Felicia Ikutan Kompetisi Sains Ruangguru

11. Feli, kamu kan pernah ikutan Kompetisi Sains Ruangguru (KSR), bidang apa sih yang kamu pilih, dan kenapa memilih bidang itu?

Jawaban: 

Aku memilih KSR bidang Biologi karena aku OSN nya Biologi. 

(Jadi, Feli ini kan udah sering ikutan OSN bidang Biologi. Mungkin biar sejalur gitu gais dengan bidang yang dipilih)

 

12. Ceritain dong bagaimana persiapan kamu untuk menghadapi KSR?

Jawaban: 

Jujur waktu itu kayaknya ngga ada persiapan sih hahahaha.

(Tolong ya Feli, kamu nggak ada persiapan aja udah bisa dapat Silver Medal, gimana dengan persiapan? Bisa jadi absolute winner! wkwkwk)

 

13. Nah, ceritain dong pengalaman kamu saat mengikuti KSR? Ada nggak sih struggle yang kamu hadapi selama kompetisi?

Jawaban: 

Jadi, ada cerita menarik! Pas babak final KSR, aku nggak ngeh untuk sesi praktikum, kita perlu kalkulator. Karena di waktu itu, banyak soal yang membutuhkan hitungan lewat kalkulator. Karena aku nggak bawa kalkulator, jadilah aku menghitung manual. Di soal yang seharusnya bisa diselesaikan dengan cepat, aku ngitungnya lamaa banget karena nggak pake kalkulator. 😭😭 

(Kan, kan, emang aslinya udah overpower kamu, Fel. Nggak pake kalkulator aja udah berhasil membawa medali Silver!!!)

Baca Juga: Profil Deo, Peserta COC Season 2 Peraih Nilai UTBK Tertinggi

 

14. Apa aja sih yang kamu dapatkan dari mengikuti KSR? Apakah ada hal menarik yang bisa diceritakan, baik secara akademik maupun non-akademik?

Jawaban: 

Aku inget kita dapat sesi pelatihan sebelum final KSR, menurut aku itu cukup berguna untuk mempersiapkan mental. 

Lebih dari itu, KSR juga bisa dijadikan tempat buat belajar hal baru, melatih mental, dan merasakan atmosfer kompetisi sains yang seru dan menantang ya, Fel. 

Nah, buat kamu yang juga pengin uji kemampuan dan punya pengalaman seru kayak Felicia, yuk ikutan Kompetisi Sains Ruangguru (KSR)! Kunjungi laman www.ruangguru.com/kompetisi-sains, lalu klik tombol Daftar Sekarang pada website atau langsung akses link:

 

Untuk info pendafarannya, bisa langsung klik banner di bawah ya!

kompetisi sains ruangguru 2025

 

Felicia di Clash of Champions Season 2

15. Ceritain dong, gimana awalnya kamu bisa ikutan Clash of Champions Season 2? Apakah kamu daftar sendiri, direkomendasikan orang lain, atau mungkin ditawarkan oleh pihak Ruangguru? Kita pengin tahu cerita di balik layar sampai akhirnya kamu bisa terjun di ajang kompetitif ini!

Jawaban: 

Aku direach out via LinkedIn sama kakak dari Ruangguru hehe… Awalnya kaget juga kenapa bisa ketemu LinkedIn aku, pas ditawari, aku juga nggak terlalu yakin apakah mau ikut. Tapi menurutku, ini kesempatan yang terlalu unik buat dilewatkan.

 

16. Di ajang Clash of Champions Season 2, menurut kamu siapa sih lawan terberatmu? Ceritain dong kenapa kamu merasa dia jadi saingan paling menantang buat kamu.

Jawaban: 

Lawan terbesar mungkin temen-temen dari kampus US. Sebenarnya bukan lawan sih, tapi aku nggak mau pulang lebih dulu dari mereka aja hahahaha. 

Okeeey, last question nih buat Feli…

 

17. Apakah kamu punya hobi unik atau kegiatan seru yang jarang orang tahu? Ceritain dong!

Jawaban: 

Aku suka main rubik juga hahahaha. Aku bisa main rubik 3×3, 4×4, pyraminx, dan megaminx. Favoritku rubik megaminx. 

Waah, nggak salah sih aku jagoin kamu, Fel. Multitalent banget! Suka main basket, jago main piano, aktif di paduan suara universitas, dan fun fact lainnya yang baru aku tau, kamu juga main rubik. Sama kayak Max dong kerennya! Hehehe

Baca Juga: Profil dan Biodata Max, Peserta COC Season 2 Si Jago Rubik

Nah, itu dia gais Q&A eksklusif bareng Felicia. Seru kan baca cerita perjalanan Feli, mulai dari persiapan dia hingga bisa masuk Princeton, pindah bidang dari Biologi ke Matematika, menang KSR, hingga kesan selama mengikuti Clash of Champions Season 2.

Yuk, vote Felicia sebagai peserta favorit pilihan kamu di sini. Jangan sampai kelewatan juga keseruan episode Clash of Champions Season 2 berikutnya. Pantengin terus media sosial, blog Ruangguru, channel WhatsApp COC Season 2, buat dapetin info ter-update! Nah, kalau kamu mau siap jadi juara di Tahun Ajaran Baru 2025/2026? Yuk, segera klaim diskon spesial beragam paket produk dari Ruangguru.

clash of champions ruangguru season 2

Ruangguru

Platform bimbingan belajar online terbesar dan terbaik di Indonesia. Menyediakan layanan belajar berbasis teknologi interaktif untuk jenjang SD, SMP, SMA/SMK.