Profil Joshua, Peserta COC Season 2 dari Oxford University

profil joshua - clash of champions season 2

Peserta COC Season 2 memang nggak kaleng-kaleng. Kali ini, kita kenalan yuk dengan Joshua dari Oxford University. Wah, penasaran nggak sih, gimana cara doi tembus ke universitas terbaik di dunia itu? Langsung aja kita simak!

 

Peserta Clash of Champions Season 2 memang nggak pernah gagal bikin kita tercengang. Salah satunya, Joshua. Ia sempat mencuri perhatian karena merupakan mahasiswa dari University of Oxford.

Berdasarkan data dari Times Higher Education (THE) World University Rankings, University of Oxford udah lebih dari 8 tahun berturut-turut dinobatkan sebagai universitas terbaik di dunia. Gokil, kan? Bisa kebayang dong, betapa ketatnya seleksi dan luar biasanya kualitas mahasiswa yang berhasil lolos ke sana, termasuk Joshua.

Nah, jadi penasaran nggak sih dengan perjalanan Joshua sampai akhirnya bisa tembus Oxford? Siapa tau dari ceritanya, kita bisa dapat inspirasi dan motivasi buat mengejar kampus impian kita sendiri, baik di dalam maupun luar negeri. Yuk, langsung aja kita simak!

Baca Juga: Jadwal Tayang Clash of Champions (COC) Season 2 Minggu Ini

 

Kenalan dengan Joshua, Yuk!

profil joshua - peserta coc season 2

(Sumber: dok. pribadi)

 

Biodata Singkat Joshua

Nama Lengkap

Joshua Marvel Solomon

Nama Panggilan

Joshua

Tempat, Tanggal Lahir

Jakarta, 20 Januari 2006

Domisili

Jakarta

Angkatan Kuliah

2024

Riwayat Pendidikan

  • University of Oxford, Jurusan Computer Science
  • SMAK 1 Penabur Jakarta

 

GPA

4.00/4.00

Akun Media Sosial

 

Hobi

Bermain musik

 

Prestasi Joshua

  1. Honorable Mention – International Mathematical Olympiad 2023 in Japan
  2. Silver Medal – Olimpiade Sains Nasional Bidang Matematika 2022

 

Wah, kalau dilihat dari prestasinya, ternyata Joshua jago banget Matematika nih, bahkan pernah mendapat Honorable Mention di ajang International Mathematics Olympiad tahun 2023. Nggak heran juga sih, waktu main game Cryptarithm di episode 5 Clash of Champions Season 2 kemarin, Joshua berhasil jadi peserta pertama yang menyelesaikan tantangan dan lolos ke babak selanjutnya.

Nah, tim Blog Ruangguru berkesempatan buat ngobrol bareng Joshua dalam sesi Q&A eksklusif! Di sesi ini, Joshua bakal spill banyak hal, mulai dari perjalanannya sampai bisa masuk ke Oxford, tips belajar, hingga strategi jitunya di game Cryptarithm kemarin. Cus, kita simak obrolannya berikut!

Baca Juga: Profil Peserta Clash of Champions (COC) Season 2 Batch 6

 

Perjalanan Joshua Tembus ke University of Oxford

1. Dari awal, apakah Oxford memang jadi kampus impianmu? Atau dulu sempat mengincar universitas lain juga? Ceritain dong gimana akhirnya kamu memilih Oxford sebagai tujuan kuliah.

Jawaban:

Ini ceritanya cukup unik. Aku awalnya sama sekali nggak ada rencana untuk masuk ke Oxford. Aku udah tau bahwa aku mau ambil Jurusan Computer Science, tapi waktu itu aku mengincar untuk kuliah di Singapura (NUS or NTU) atau US (UC Berkeley or Carnegie-Mellon). 

Kebetulan aku juga mengikuti program BIM (Beasiswa Indonesia Maju) Persiapan. Nah, pilihan universitas yang aku masukkan di list BIM tidak ada Oxford. Namun, saat finalisasi pilihan list universitas, aku boleh mengisi satu slot universitas “pilihan mandiri”, yang pendaftarannya tidak dibiayai oleh beasiswa tersebut. Aku mikirnya, “sekalian aja deh masukin universitas yang emang bagus banget dan susah masuknya”.

Aku iseng deh cari-cari informasi tentang admission University of Oxford. Ternyata, untuk masuk ke Oxford CS, aku harus kerjain tes Matematika. Karena aku punya pengalaman di bidang Matematika, aku rasa aku punya kesempatan di sini. Jadinya, aku masukin deh Oxford di pilihan mandiri aku.

 

2. Kamu berhasil tembus ke University of Oxford, kampus impian banyak orang di seluruh dunia. Boleh dong ceritain prosesnya dari awal sampai keterima. Ada strategi khusus, persiapan, atau pengalaman yang paling berkesan?

Jawaban:

Saat itu, ketika aku decide untuk apply Oxford, sebenarnya deadline pendaftarannya udah cukup dekat. Kalau nggak salah cuma 3 minggu sebelum deadline wkwkwk. Jadi aku bikin application-nya dalam waktu yang cukup singkat. Kemudian, gercep buat mengumpulkan berkas-berkas, bikin personal statement, dan reference dari guru. 

Aku juga harus ikut tes Matematika, nggak lama setelah deadline application. Namanya Mathematics Admission Test (MAT). Sekitar satu setengah bulan, aku dapat info bahwa aku lolos ke tahap selanjutnya dan diundang untuk interview. Waktu itu, aku nggak expect kalau ternyata interviewnya adalah technical interview, di mana aku dikasih soal dan disuruh untuk kerjain sambil jelasin apa yang aku pikir. Aku ikut sesi interview sampai 4 kali, dan akhirnya sebulan kemudian aku dapat kabar bahwa aku diterima kuliah ke Oxford.

Setelah itu, aku juga diterima BIM untuk dibiayai kuliahnya. Nah, waktu itu, yang menentukan universitas mana yang akan dibiayai adalah dari pihak beasiswanya, dan ternyata aku mendapat beasiswa untuk studi di Oxford.

Untuk qualification aku ke Oxford, aku pake ujian A-level, tapi karena sekolah aku kurikulumnya adalah kurikulum nasional, aku ambil ujiannya di luar sekolah. Aku ujian A-Level yang terakhir itu setelah pengumuman offer dari Oxford. Jadi, bisa dibilang ujian ini sebagai penentu apakah aku akhirnya beneran bisa masuk. Puji Tuhan, nilai aku mencukupi requirement-nya, dan akhirnya aku officially diterima.

Baca Juga: Ingin Kuliah di Luar Negeri? Yuk, Siapkan Sertifikasi Bahasa Berikut Ini!

 

3. Selama kuliah di Oxford, kamu pakai beasiswa atau enggak? Kalau iya, boleh dong dijelasin beasiswa apa, bagaimana cara daftarnya, dan tips buat yang pengin mengikuti jejakmu?

Jawaban:

Ya, aku pakai Beasiswa Indonesia Maju (BIM). Waktu itu aku udah daftar sejak kelas 11 untuk BIM Persiapan, di mana aku mendapatkan pembekalan serta kursus untuk tes Bahasa Inggris dan tes SAT/ACT, sebagai persiapan untuk pendaftaran universitas luar negeri. Beasiswa ini dari Kemendikbud, dan pendaftarannya dengan mencantumkan prestasi-prestasi yang dikurasi Pusat Prestasi Nasional, serta mengumpulkan beberapa berkas serta esai sesuai yang diminta. Namun, setau aku, beasiswa ini sudah tidak dilanjutkan lagi.

Baca Juga: Profil dan Biodata Max, Peserta COC Season 2 Si Jago Rubik

 

4. Menurut kamu, apa sih mata kuliah yang paling susah di Jurusan Computer Science? Ada nggak pengalaman seru (atau menyiksa 😅) waktu belajar mata kuliah itu?

Jawaban:

Ada mata kuliah namanya Digital Systems, di mana kita belajar cara komputer bekerja dari dasarnya banget (logic gates dan circuit dasar), lalu bagaimana kita menyusunnya biar bisa jadi komputer yang kita pakai, dan bagaimana memprogram komputer tersebut dari low level. Ini bikin bingungnya karena ada beberapa detail yang menurut aku sangat susah untuk diingat, dan juga banyak aspek yang for some reason nggak terlalu masuk di otak aku wkwk.

 

5. Dari sekian banyak bahasa pemrograman yang pernah kamu pelajari, mana yang paling kamu suka dan kenapa?

Jawaban:

Python, karena ini bahasa paling pertama yang belajar, dan cukup beginner friendly jadi ngebantu bangeet buat mengerti programming dasar.

 

Cara Joshua Survive Kuliah di Luar Negeri

6. Kuliah di luar negeri pasti penuh tantangan. Menurut kamu, gimana sih cara survive dan beradaptasi dengan lingkungan dan budaya baru di sana?

Jawaban:

Menurut aku harus berani keluar dari comfort zone sih. Sebaiknya kita terbuka untuk belajar dari orang-orang sekitar kita, baik itu dosen, teman, dll. Terus personally aku juga harus put in more effort dari pada saat di SMA di cara belajarnya, karena memang di sini kita cukup dibebaskan untuk belajar sendiri. Jadi, perlu keep myself motivated.

 

7. Apa sih hal yang paling berat saat kuliah di luar negeri? Misalnya, perasaan saat jauh dari keluarga dan teman-teman di Indonesia?

Jawaban:

Salah satu hal yang membedakan belajar di SMA dan saat kuliah kemarin, aku ngerasa bahwa di kampus kita diharapkan untuk bisa belajar sendiri jauh lebih banyak dibanding saat sekolah, dan nggak terlalu dituntun setiap langkah belajarnya. Ditambah lagi dengan sistem ujian di Oxford, yang mana ujian hanya sekali setahun, sehingga sepanjang tahun pelajaran, kita tidak ada tes/penilaian lain sama sekali.

Jadi memang tidak bisa hanya menjadikan tes sebagai motivasi belajar. Terus di sini masa belajarnya cukup singkat, satu tahun terdiri dari 3 term, dan masing-masing term hanya 8 minggu. Jadi materi-materi di-cover dengan pace yang sangat cepat, itu yang kadang bikin aku cukup sulit untuk keep up.

 

8. Kamu pernah merasa demotivasi untuk belajar enggak? Kalau iya, gimana cara kamu supaya bisa bangkit dari perasaan itu dan kembali lagi termotivasi?

Jawaban:

Tentu aja pernah! Beberapa kali aku merasa agak capek belajar wkwkk. Menurut aku, nggak papa sih untuk take a break, tapi jangan sampai terlena juga. I also find it useful to remember the effort it took for me to get to where I am right now (Aku juga merasa terbantu untuk mengingat semua usaha yang telah aku lakukan hingga bisa berada di titik ini sekarang).

Nah, maksudnya Joshua, selain istirahat sejenak, mengingat perjuangan dan kerja keras di masa lalu, bisa memberikan motivasi, atau rasa syukur di masa kini. 

Baca Juga: Profil Abelle, Peserta COC Season 2 dari Stanford University 

 

9. Selain yang sudah kamu capai sekarang, ada nggak goal atau achievement lain yang masih kamu kejar ke depannya?

Jawaban:

Honestly nothing really huge comes to mind, plan aku bisa mengikuti studi di Oxford dengan baik dan dapat nilai yang baik di 3 tahun pertama, karena kalau nilainya cukup, aku bisa lanjut tahun keempat, dan lulus dengan gelar Master.

 

Cerita Joshua di Clash of Champions Season 2

10. Ceritain dong, gimana awalnya kamu bisa ikutan Clash of Champions Season 2? Apakah kamu daftar sendiri, direkomendasikan orang lain, atau mungkin ditawarkan oleh pihak Ruangguru? Kita pengin tahu cerita di balik layar sampai akhirnya kamu bisa terjun di ajang kompetitif ini!

Jawaban:

Aku udah nonton CoC S1 dan AoC, karena kebetulan ada beberapa temanku di keduanya. Waktu itu, ada temen (Daniel) yang ngirimin link pendaftaran CoC, dan ujungnya kita janjian mau daftar bareng. Tapi, nggak lama kemudian aku di DM di IG, diundang tim RG untuk ikut CoC, jadi yaudah aku bilang iya.

 

11. Kamu kan jadi peserta pertama yang menyelesaikan game Multiverse Combat: Numeric Logic (Cryptarithm) nih, sebenarnya, apa kamu udah pernah main game semacam ini sebelumnya, atau memang jago ngitung aja?

Jawaban:

Aku pertama ngeliat soal Cryptarithm mungkin saat aku lomba Matematika pas aku masih SD, dan baru ngeliat lagi tahun lalu setelah muncul di CoC Season 1

Walaupun aku udah pernah ngeliat tipe soal ini, ini bukan soal yang aku pelajari atau latihan secara spesifik sih, karena aku rasa nggak ada metode yang bisa di-apply ke semua soal Cryptarithm, dan juga emang nggak terlalu sering juga ketemu soal seperti ini. 

Tapi, of course menurut pengalaman aku dan logika yang aku latih di olimpiade Matematika, secara umum ngebantu aku bisa lancar mikirnya ketika mengerjakan soal di game kemarin. 

Argumen yang digunakan untuk menentukan digit yang diwakilkan masing-masing simbol itu, didasarkan dari teknik sederhana yang mungkin ada di perlombaan Matematika, seperti bounding, yaitu menentukan batas atas dan bawah dari sebuah bilangan, meninjau paritas (genap atau ganjil), ataupun meninjau keterbagian dengan bilangan tertentu.

Baca Juga: Profil Austin Senna, Peserta COC Season 2 yang Punya GPA Jebol

joshua di game cryptarithm coc season 2

Strategi Joshua menaklukkan game Cryptarithm COC Season 2. (Sumber: YouTube Ruangguru)

Eits, masih ada last questions nih, kira-kira apa sih hobi Joshua?

 

12. Apakah kamu punya hobi unik atau kegiatan seru yang jarang orang tahu? Ceritain dong!

Jawaban:

Hobi aku mainly main musik sih. Kalau kegiatan unik, mungkin setiap sabtu pagi kalau aku di Jakarta, aku selalu sempetin makan bakmi sama papa aku HAHAHA. 

Awww, so sweet banget sih~ Justru momen-momen kecil kayak gini yang jadi kenangan paling berharga bersama keluarga. Semoga tradisi kecil ini bisa terus dijaga ya, Josh. Dan studi kamu di Oxford pun lancar hingga lulus. Aamiiin… 

Gimana gais, seru kan ngebaca cerita persiapan Joshua masuk ke Oxford, hingga tips survive kuliah di luar negeri. Nggak cuman inspiratif, tapi juga menambah wawasan kita. Yuk, vote Joshua sebagai peserta favorit pilihan kamu di sini

Jangan sampai kelewatan juga keseruan episode Clash of Champions Season 2 berikutnya. Pantengin terus media sosial,blog Ruangguru, channel WhatsApp COC Season 2, buat dapetin info ter-update! 

Nah, kalau kamu mau siap jadi juara di Tahun Ajaran Baru 2025/2026? Yuk, segera klaim diskon spesial beragam paket produk dari Ruangguru.

clash of champions ruangguru season 2

Ruangguru

Platform bimbingan belajar online terbesar dan terbaik di Indonesia. Menyediakan layanan belajar berbasis teknologi interaktif untuk jenjang SD, SMP, SMA/SMK.